NesDem Blak-blakan Soal Aliran Dana Rp850 Juta Dari Eks Mentan SYL ke Partai: Ini Saya Buka Saja
Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto merespons soal dugaan aliran dana dalam kasus korupsi eks Mentan SYL ke Partai NasDem.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto merespons soal dugaan aliran dana dalam kasus korupsi eks Menteri Pertanian RI (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) ke Partai NasDem.
Dalam persidangan terungkap ada aliran dana senilai Rp 850 juta ke Partai NasDem berdasarkan keterangan eks Stafsus Mentan Joice Triatman.
Merespons hal tersebut, Sugeng menyebut, sejatinya di internal NasDem memang kerap ada pemberian iuran dari kader termasuk SYL.
"Ini saya buka saja, misalnya terjadi bencana, kami semuanya (kader) buka dompet semacam itu semua, lantas kami nyumbang. Ada yang nyumbang sejuta, ada dua juta, mungkin ya, Pak Sahrul Limpo ya karena menteri karena posisinya, menyumbang lebih dari kami-kami gitu loh," kata Sugeng kepada awak media saat ditemui awak media di NasDem Tower, Jakarta, Kamis (30/5/2024).
Sugeng lantas menjabarkan, NasDem memang kerap memberikan bantuan melalui organisasi sayap partai, Garnita.
Baca juga: Dalih SYL soal Hubungannya dengan Biduan Nayunda Nabila: Saya Merasa Utang Budi, Demi Allah
Kata dia, kondisi uang masuk dari SYL mungkin saja bisa terjadi saat seluruh kader iuran untuk uang sumbangan bencana tersebut.
"Nah mungkin Pak Syahrul Limpo dalam konteks itu, waktu itu ada dana operasional menteri misalnya, DOM, yang digunakan untuk membantu ketika NasDem misalnya membuka kebersamaan menyangkut bencana-bencana. Nah (dana) itulah sehingga masuk," ujar dia.
Meski demikian kata Sugeng, pihaknya tidak pernah mengatur dari mana saja uang bantuan atau uang iuran itu masuk ke partai.
Termasuk soal dugaan aliran dana senilai Rp850 juta yang terungkap di persidangan.
Baca juga: Momen Hakim Tegur Nayunda di Sidang SYL: Jangan Ketawa, Saudara Harus Tanggung Jawab Semua Itu
Pasalnya kata dia, seluruh kegiatan iuran itu dilakukan tanpa adanya skenario kalau kader yang menduduki jabatan sebagai menteri harus menyumbang dana tertentu.
"Tetapi kalau hal ini sepertinya skenariotif orang di situ duduk di menteri harus nyumbang ini, itu untuk kepentingan partai, tidak ada. saya pastikan tidak ada," tutur dia.
Sugeng yang juga merupakan Ketua Komisi VII DPR RI menyatakan kalau dirinya juga merupakan kader yang kerap memberikan sumbangan kepada NasDem.
Hanya saja peruntukannya terkadang dikelola untuk berbagai macam kebutuhan di internal partai, mulai dari kepentingan bantuan hingga organisasi partai.
"Dana yang terkumpul di katakanlah Bendahara Partai itu digunakan untuk berbagai hal. Untuk misalnya kegiatan sayap, kegiatan partai, dan sebagainya-sebagainya. Lantas juga untuk kegiatan sosial misalnya, terjadi bencana," tukas dia.