VIDEO WAWANCARA EKSKLUSIF Muhammad Qodari Blak-blakan Soal IKN dan Ketua Umum Golkar
"Kerjasama antara Soekarno dengan Bung Hatta melahirkan Proklamasi 45. Kerjasama antara Jokowi dan Prabowo melahirkan Indonesia Maju 2045," jelasnya.
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari berbicara mengenai peta politik pasca-pilpres 2024 lalu.
Khususnya mengenai kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Qodari menilai pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap kabinet pemerintahan Prabowo Subianto akan sangat besar.
Apalagi, menurut Qodari, hubungan antara Presiden Jokowi dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto yang terjalin selama ini, sangat solid.
Hal itu disampaikan Qodari dalam sesi wawancara eksklusif bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, di Studio Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Selasa (4/6/2024).
Menurut Qodari, dirinya membagi pemerintahan dua tahap.
Pertama, sekarang sampai dengan bulan Oktober.
Kedua, pasca Oktober 2024.
"Pada hari ini, incharge masih Pak Jokowi. Oktober yang incharge adalah Pak Prabowo."
"Nah sekarang kata kuncinya adalah bagaimana antara Pak Jokowi dengan Pak Prabowo ini terjadi sinkronisasi. Bukan transisi ya. Sinkronisasi," ujar Qodari.
Kenapa bukan transisi tetapi sinkronisasi?
"Karena Pak Jokowi dan Pak Prabowo satu tim."
"Mereka nggak bermusuhan. Bahkan sangat berkawan, bertemanan. Yang kedua, Pak Jokowi akan membantu Pak Prabowo. Dan Pak Prabowo membantu Pak Jokowi. Saling membantu," jelasnya.
Selain itu juga adnya Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran yang diketuai oleh Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.