TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka bersama menghabiskan hari Sabtu (8/6/2024) sore kemarin di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Jawa Barat.

Gerindra tidak menampik adanya kemungkinan pembahasan pembentukan kabinet dalam pertemuan Prabowo dan Gibran kemarin.

Melalui unggahan di akun instagram pribadinya @prabowo, Prabowo membagikan dua foto pertemuannya dengan Gibran di Hambalang kemarin.

Dalam captionnya, Prabowo menuliskan, "Sabtu sore di Padepokan Garudayaksa, bertukar pikiran ditemani kopi hambalang bersama wakil presiden terpilih @gibran_rakabuming."

Prabowo dan Gibran tampak duduk berdiskusi di atas sofa putih.

Gibran bahkan tampak memegang buku kecil serta pena untuk mencatat poin penting pembicaraan yang dibahas sore kemarin.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Habiburokhman menegaskan pertemuan antara Prabowo dan Gibran dipastikan membahas persoalan negara.

Habiburokhman juga memastikan kalau kedua sosok itu memang kerap melakukan pembahasan.

Terutama pembahasan perihal perkembangan dunia politik kekinian.

Secara detail, Habiburokhman belum mengetahui perihal apa yang menjadi isi pertemuan.

Namun, Habiburokhman merasa yakin adanya kemungkinan pembahasan pembentukan kabinet dalam pertemuan dua tokoh tersebut.

Terlebih, masa pelantikan untuk keduanya semakin dekat yakni pada Oktober 2024 mendatang.

Prabowo dan Gibran belum membocorkan terkait susunan kabinet menteri yang akan mengisi pos-pos kementerian, dan membantu pemerintah pada periode 2024-2029.

Namun Prabowo telah menunjuk Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad untuk menjadi tim sinkronisasi.

Tim ini akan melakukan sinkronisasi terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Partai pendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 disebut-sebut juga telah mempersiapkan kader terbaik untuk masuk ke dalam kabinet menteri.

Bahkan, Partai Amanat Nasional (PAN) mengklaim telah disodorkan empat pos kementerian untuk diisi kadernya.

Tak hanya partai politik pendukung, salah satu organisasi keagamaan seperti Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bahkan menyebut bahwa setengah kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran bakal diisi oleh warga NU.

Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.

Gus Yahya menyebut bahwa NU adalah fakta demografis di Indonesia.

Menurut Gus Yahya, selama ini NU bukan salah satu faksi politik di Indonesia.

Sehingga, Gus Yahya mengatakan saat kabinet Pemerintahan Prabowo-Gibran terbentuk bakal banyak warga NU.

Bahkan dirinya mengatakan bisa-bisa seluruh menteri pada Kabinet Prabowo-Gibran akan diisi seluruhnya oleh warga NU.

Sementara, Partai Demokrat menegaskan dukungannya kepada Presiden RI terpilih Prabowo Subianto dalam menentukan postur kabinet ke depannya.

Demokrat enggan memusingkan soal berapa jumlah kursi yang nantinya akan diberikan oleh Prabowo.

Wasekjen DPP Partai Demokrat Agust Jovan Latuconsina menyatakan Demokrat meyakini Prabowo sebagai Presiden terpilih, lebih memahami kebutuhan kabinet ke depannya.

Termasuk terkait jumlah kementerian yang nantinya akan ada di dalam kabinetnya.

Jovan memastikan kalau dalam diskusi pembahasan perihal komposisi kabinet, Prabowo selalu melibatkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Beberapa pembahasan yang dilakukan termasuk soal kepentingan mendatang, termasuk soal ekonomi, pembangunan infrastruktur hingga kesejahteraan masyarakat.(*)