Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Batas Takbiran Idul Adha, Ini Jadwal serta Bacaannya dalam Versi Pendek dan Panjang

Simak batas waktu takbiran Idul Adha. Ada ketentuan yang telah ditetapkan sesuai syariat.

Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Batas Takbiran Idul Adha, Ini Jadwal serta Bacaannya dalam Versi Pendek dan Panjang
Freepik
Ilustrasi takbiran - Batas waktu takbiran Idul Adha. Terdapat ketentuan yang telah ditetapkan sesuai syariat. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut batas waktu takbiran Idul Adha dikumandangkan.

Untuk menyambut Hari Raya Idul Adha umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan takbiran.

Pada momen tersebut akan ada lantunan takbir yang terus digemakan.

Tak hanya itu, sesudah Idul Adha, takbir tersebut juga masih dikumandangkan.

Lantas kapan batas takbiran Idul Adha?

Dikutip dari laman Muhammadiyah, umat muslim disunnahkan untuk memperbanyak membaca tahlil, takbir, tahmid, puasa dan mengerjakan amal shaleh terutama pada 1 hingga 10 Zulhijjah.

Sementara itu, takbiran disyariatkan pada hari Arafah (9 Zulhijjah), Nahar (10 Zulhijjah) dan Tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijjah).

Berita Rekomendasi

Mengutip laman Pondok Pesantren Asshiddiqiyah terkait waktu takbiran Idul Adha tersebut, para ulama terbagi dalam tiga pendapat, yakni:

Pertama, dimulai saat setelah shalat zhuhur pada hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) dan berakhir setelah shalat subuh pada akhir hari tasyrik (13 Dzulhijjah), juga mengumandangkan takbir seraya mengiringi seluruh shalat fardu.

Hal tersebut merupakan pendapat yang shahih dan telah diriwayatkan dari ‘Utsman bin ‘Affan, Ibnu Umar, Zaid bin Tsabit, Ibnu Abbas, itu juga pendapat Imam Malik dan Imam Ahmad.

Pendapat kedua, takbir dimulai setelah shalat maghrib pada malam Idul Adha (10 Dzulhijjah), sebagai qiyas atau analogi dengan Idul Fitri, dan berakhir setelah shalat subuh di akhir hari tasyrik (13 Dzulhijjah).

Baca juga: Bacaan Takbiran Idul Adha dalam Tulisan Arab dan Latin, Versi Pendek dan Panjang

‌Pendapat ketiga, mulai bertakbir setelah shalat subuh pada hari Arafah (9 Dzulhijjah), dan berakhir setelah shalat ashar pada akhir hari tasyrik (13 Dzulhijjah).

Riwayat yang demikian berasal dari ‘Umar bin Khattab, ‘Ali bin Abi Thalib, Sufyan At-Tsauriy, Ahmad, Ishaq, Abu Yusuf, Muhammad dan Ibnu Al Mundzir juga memilihnya.

Dari pendapat tiga pendapat tersebut, yang paling shahih menurut Imam Nawawi adalah mulai bertakbir setelah shalat subuh pada hari Arafah dan berakhir pada waktu shalat ‘Ashar akhir hari tasyrik (tanggal 13 Dzulhijjah).

Bacaan Takbiran Idul Adha

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas