Rugi Capai Rp 600 Juta, Vendor Tangerang Lentera Festival Kehilangan Drum hingga Sound System
Salah satu vendoer mengungkapkan jumlah kerugiannya akibat kerusuhan di konser musik Lentera Festival di Tangerang ini mencapai Rp 600 juta.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Peristiwa kerusuhan konser musik Lentera Festival di Tangerang pada Minggu (23/6/2024), membuat vendor acara merugi.
Pemilik vendor Mahakarya Equipment, Otem, mengungkapkan jumlah total kerugian para vendor akibat kerusuhan ini mencapai Rp 600 juta.
Hal itu karena sebagian besar peralatannya habis dibakar oleh penonton yang kecewa.
Bahkan beberapa di antaranya ada yang dijarah.
"Kita rugi sound system, alat-alat band, itu bisa dibilang satu set alat band yang ada di atas panggung dari mulai drum, amplifier, monitor, semuanya habis dibakar."
"Ada yang dibakar, ada yang dijarah," kata Otem, Selasa (25/6/2024).
Bahkan pagar-pagar barikade milik vendornya juga dibawa kabur oleh pengunjung.
Dijelaskan Otem, ia bukan satu-satunya vendor yang dirugikan atas acara ini.
Ada beberapa vendor lain yang juga dirugikan oleh Lentera Festival.
"Kalau ditotal kira-kira bisa sampai Rp 400-600 juta," kata Otem.
Pasalnya, pembayaran administrasi atas penyewaan barang-barang Mahakarya Equipment belum juga dilunasi panitia.
"Kita pun sama statusnya sama artis, kita pun baru di-DP 30 persen."
Baca juga: Pengakuan Vendor Sound System Konser Tangerang Lentera Festival, Alat-alat Dibakar dan Dijarah
"Itu di H-1 dia minta waktu, di hari H minta waktu lagi di jam 12 siang, terus minta waktu lagi di jam 6 sore sebelum si artis naik," kata Otem.
Pelaku Pembakaran Diburu
Batalnya konser Tangerang Lentera Festival 2024 yang seharusnya dilaksanakan di Lapangan Bola Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (23/6/2024) malam, berbuntut panjang.
Pasalnya, banyak pihak yang merasa dirugikan dalam peristiwa ini.
Terkait hal itu, polisi memastikan bakal memburu pelaku pembakaran atau perusakan fasilitas konser.
"Bisa jadi ada potensi massa, warga ataupun penonton yang akan diamankan untuk kasus pengerusakan fasilitas saat konser batal dilaksanakan," kata Kapolsek Pasar Kemis, AKP Ucu Nuryandi, Senin (24/6/2024), dikutip dari TribunTangerang.com.
Saat ini, kata Ucu, polisi sudah memeriksa delapan orang yang merupakan pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan konser.
"Yang sudah diperiksa sampai sore hari ini dari pihak vendor ada lima orang dan panitia penyelenggara ada tiga orang, jadi total delapan orang yang sudah kami periksa," jelas Ucu.
Adapun kerugian itu mencakup tigal hal.
Pertama, kerugian yang dialami oleh vendor sebagai penyedia peralatan konser.
Kedua, kerugian yang dirasakan penonton karena telah membeli tiket.
Selanjutnya, yang ketiga adalah aksi perusakan yang dilakukan penonton dalam melampiaskan bentuk kekecewaannya.
"Jadi sambil proses penggelapan dana oleh panitia ini berjalan, penyelidikan untuk hal berikutnya juga berjalan, serta tim opsnal juga bergerak, jadi semua beriringan."
"Kemudian bisa jadi ada potensi massa, warga ataupun penonton yang akan diamankan untuk kasus pengerusakan fasilitas saat konser batal dilaksanakan," jelas Ucu.
Saat ini, pihaknya tengah memburu dalang dari gagalnya penyelenggaraan festival musik tersebut.
Adapun sosok yang dimaksud adalah ketua panitia penyelenggara.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Polisi Sebut Tak Menutup Kemungkinan Tangkap Pelaku yang Bakar Sound System Milik Vendor
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(Tribuntangerang.com/Gilbert Sem Sandro)(Kompas.com/Ady Prawira Riandi)