Adu Sepak Terjang Anies-Sohibul Iman, Sama-sama Akademisi dan Eks Rektor Universitas Paramadina
Berikut ini riwayat pendidikan Anies Baswedan dan Sohibul Iman, sama-sama dijagokan di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Anies Baswedan dan Sohibul Iman resmi diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai Bakal Calon Gubernur dan Bakal Calon Wakil Gubernur pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2024.
Keputusan ini disampaikan oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu pada saat pembukaan Sekolah Kepemimpinan Partai pada Selasa (25/6/2024).
"Struktur DPW PKS DKI Jakarta sebelumnya telah mengusulkan beberapa nama bakal calon Gubernur DKI Jakarta ke DPP PKS, termasuk di antaranya Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman," tutur Syaikhu, mengutip pks.id.
Baik Anies maupun Sohibul Iman sama-sama memiliki latar belakang sebagai akademisi.
Lantas berikut adu riwayat pendidikan Anies-Sohibul Iman:
Diketahui Anies dan Sohibul Iman merupakan eks rektor di Universitas Paramadina, Jakarta.
Sebagai seorang akademisi, Anies yang juga merupakan cucu pejuang kemerdekaan Abdurrahman Baswedan ini pernah menginisiasi gerakan Indonesia Mengajar.
Anies juga tercatat menjadi rektor termuda yang pernah dilantik oleh sebuah perguruan tinggi di Indonesia pada tahun 2007 yakni saat menjadi Rektor Universitas Paramadina pada usia 38 tahun, mengutip perpusnas.go.id.
Anies merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM), dan setelah lulus kuliah, Anies bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM.
Dirinya pernah mendapat beasiswa Fulbright dari American Indonesian Exchange Foundation (Yayasan Pertukaran Pelajar Indonesia–Amerika) untuk melanjutkan kuliah masternya.
Yakni dalam bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs, Universitas Maryland pada tahun 1997.
Ia juga dianugerahi William P Cole III Fellow di universitasnya, dan lulus pada bulan Desember 1998.
Sesaat setelah lulus dari Maryland, Anies kembali mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya dalam bidang ilmu politik di Northern Illinois University pada tahun 1999.
Dia bekerja sebagai asisten peneliti di Office of Research, Evaluation, and Policy Studies di kampusnya, dan meraih beasiswa Gerald S Maryanov Fellow, penghargaan yang hanya diberikan kepada mahasiswa NIU yang berprestasi dalam bidang ilmu politik pada tahun 2004.
Lantas kiprah Anies di dunia politik makin menggaung usai dirinya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta masa bakti 2017-2022.
Ia pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk Kabinet Kerja sejak 26 Oktober 2014 sampai digantikan oleh Muhadjir Effendy dalam perombakan kabinet pada 27 Juli 2016.
Anies juga merupakan Calon Presiden (Capres) di kontestasi Pilpres 2024, awal mula diusung oleh Partai NasDem.
Hingga akhirnya dirinya didampingi oleh Muhaimin Iskandar (Cak Imin) Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Sementara itu Mohamad Sohibul Iman, merupakan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS.
Dirinya pernah menjabat sebagai Presiden PKS sejak 10 Agustus 2015 hingga 5 Oktober 2020.
Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri mengatakan PKS di bawah kepemimpinan Sohibul PKS mengalami kenaikan suara dan kursi secara signifikan dari 8,46 juta suara (6,77 persen) pada 2014 menjadi 11,49 juta suara (8,21 persen) di 2019, atau meningkat dari 40 kursi di 2014 menjadi 50 kursi di 2019.
Sohibul juga merupakan Wakil Ketua DPR-RI periode 2013-2014, menggantikan Anis Matta, mengutip Wikipedia.
Sebagai seorang legislator, Sohibul Iman berkiprah di 3 komisi yaitu Komisi XI, VII, dan VI.
Dirinya juga pernah menjadi anggota Tim Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan (35 orang) dan Tim Kajian Sistem Ketatanegaraan (45 orang) di MPR RI.
Dirinya lama bekerja pada lembaga teknologi pemerintah, perguruan tinggi, dan perusahaan konsultan.
Sebelum menjadi legislator, Sohibul Iman berpengalaman dalam beragam profesi dengan spesialisasi dalam bidang Kebijakan Teknologi dan Industri (aspek makro) dan Manajemen Inovasi dan Pengetahuan (aspek mikro).
Dirinya tercatat menjadi PNS di Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Dan banyak menangani proyek-proyek penelitian terutama terkait kebijakan teknologi dan industri, selain juga terlibat pada program-program reformasi, restrukturisasi, dan revitalisasi lembaga-lembaga tersebut, mengutip pks.id.
Baca juga: Respon Anies Baswedan Diduetkan dengan Sohibul Iman di Pilkada Jakarta oleh PKS
Seorang Akademisi
Sohibul Iman juga berkiprah di dunia akademik.
Dirinya berpengalaman sebagai dosen di beberapa perguruan tinggi.
Sohibul Iman pernah menjabat sebagai rektor Universitas Paramadina, Jakarta.
Juga sebagai konsultan hak paten di Amroos Law Consultant telah banyak menangani drafting, penelusuran, dan aplikasi hak paten dari berbagai perusahaan dalam dan luar negeri.
Mengutip Wikipedia, Sohibul Iman sohibul meraih gelar S2 sampai S3 di Jepang, walaupun sempat berkuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB).
Ia pernah terlibat di banyak organisasi, di antaranya ISTECS (Institute for Science and Technology Studies), YPNF (Yayasan Pendidikan Nurul Fikri), HSF (Hokuriku Scientific Forum), MITI (Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia), YIT (Yayasan Inovasi Teknologi).
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.