YLBHI Kritik Pernyataan Presiden Jokowi yang Menilai Citra Polri Hanya Berdasarkan Lembaga Survei
Presiden Jokowi seharusnya mendengarkan fakta-fakta peristiwa, mencatat pelanggaran-pelanggaran yang sangat banyak.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua YLBHI Muhammad Isnur mengkritik pernyataan Presiden Jokowi yang menilai citra Polri berdasarkan lembaga survei.
Menurut Muhammad Isnur, itu merupakan kekeliruan karena tidak berdasarkan suara masyarakat dan fakta-fakta yang terjadi.
Baca juga: Lihat Survei Litbang Kompas, Jokowi Senang Citra Polri Semakin Baik di Masyarakat
"Ini kekeliruan Jokowi mengambil kesimpulan baik tidaknya lembaga dari survei citra. Itu kekeliruan yang sangat tidak ilmiah dan sangat tidak berdasarkan suara warga," kata Isnur kepada Tribunnews.com di kantor YLBHI, Jakarta, Selasa (2/7/2024).
Seharusnya menurut Isnur, Presiden Jokowi mendengarkan fakta-fakta peristiwa, mencatat pelanggaran-pelanggaran yang sangat banyak. Sebab kalau hanya citra itu bisa dimanipulasi.
"Orang diberikan sesuatu bisa memberikan citra kekuasan yang terjadi," jelasnya.
Ia menegaskan Presiden Jokowi tidak seharusnya menggunakan hasil survei untuk menilai kinerja lembaga. Karena semua instrumen kelembagaan itu ada.
"Kalau citra itu hanya asumsi kemudian bisa dibangun. Harusnya Jokowi mengubah penilaian itu, sangat tidak ilmiah. Ini jadi bagian pembodohan untuk masyarakat," tegasnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) di hari ulang tahun (HUT) ke-78 Polri mengatakan citra Polri semakin baik di masyarakat berdasarkan lembaga survei.
Baca juga: HUT Bhayangkara Ke-78, Kompolnas Berharap Polri Semakin Transparan dan Profesional
"Saya senang beberapa survei terbaru menunjukkan citra Polri yang semakin baik bahkan menempati urutan tertinggi kedua," kata Jokowi.
Capaian tersebut kata Presiden harus dipertahankan dan ditingkatkan. Di antaranya dengan membangun komunikasi publik yang baik.
"Dengan jadi teladan, dengan membangun etika pelyanan yang berorientasi pada rakyat," kata Presiden.
Kata Jokowi tantangan ke depan tidaklah mudah. Kondisi Geopolitik, iklim dan lainnya akan semakin rumit.
"Semuanya semakin rumit dan penuh ketidakpastian," katanya.
Berdasarkan survei Litbang Kompas terbaru, sebanyak 73,1 persen masyarakat menilai citra Polri sangat positif.
Angka tersebut meningkat dari Agustus 2023 yang hanya sebesar 66,8 persen, lalu pada Desember 2023 sebesar 71 persen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.