Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata Wapres Ma'ruf Amin soal PDNS Diretas, Singgung Pentingnya Pembiayaan dan SDM Mumpuni

Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin, buka suara perihal peretasan terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang berlokasi di Surabaya.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Kata Wapres Ma'ruf Amin soal PDNS Diretas, Singgung Pentingnya Pembiayaan dan SDM Mumpuni
Surya/Purwanto
Wapres RI, Maruf Amin memberikan sambutan di acara peresmian Gedung Yayasan Pendidikan dan Sosial (YPS) Asy-Syadzili, di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (28/6/2024). Ma'ruf Amin buka suara perihal peretasan terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang berlokasi di Surabaya. 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin, buka suara perihal peretasan terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur.

Ma'ruf Amin menegaskan pemerintah memiliki komitmen untuk memperbaiki keamanan siber, termasuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

"Bahwa pembiayaan dan juga sumber daya manusia yang mumpuni itu saya kira iya, itu memang harus dan terus menjadi komitmen pemerintah untuk terus melakukan di mana kesalahannya, kekurangannya itu akan terus dievaluasi," kata Ma'ruf Amin dalam keterangannya, Kamis (4/7/2024).

Pemerintah, jelas Wapres Ma'ruf, akan terus melakukan evaluasi dan melakukan yang terbaik guna menjaga data masyarakat.

"Karena itu masalah-masalah yang menyangkut pembiayaan sesuai dengan kemampuan negara dan juga sumber daya yang ada tentu yang terbaik yang akan terus diusahakan oleh pemerintah terlepas dari adanya apa dari hacker yang mengatakan dia akan ini, kalau begini, kalau begini."

"Saya kira terlepas daripada itu pun ini menjadi komitmen pemerintah," ungkapnya.

Sementara itu, mengenai PDNS yang diretas, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan soal pentingnya melakukan back up (penyimpanan cadangan).

BERITA REKOMENDASI

Hal itu disampaikan Jokowi usai meninjau RSUD Sinjai Sulawesi Selatan, Kamis hari ini.

"Yang paling penting adalah semua data yang kita miliki itu harus di-back up sehingga kalau ada apa-apa kita sudah siap," ucap Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi juga telah menuturkan, insiden peretasan ini telah dievaluasi secara keseluruhan.

Menurut eks Wali Kota Solo itu, hal semacam ini tak boleh terjadi lagi.

Baca juga: Pegamat Puji Keputusan Mundur Dirjen Aptika karea Gagal Cegah Serangan Ransomware ke Server PDNS

Jokowi menekankan, semua data nasional harus di-back up.

"Sudah kita evaluasi semuanya yang paling penting semuanya harus dicarikan solusinya agar tidak terjadi lagi," ucapnya di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024).

"Di-back up semua data nasional kita sehingga kalau ada kejadian kita tidak terkaget-kaget. Dan (peretasan) ini juga terjadi di negara-negara lain bukan hanya di Indonesia saja," katanya.

Imbas PDNS Diretas, Dirjen Aptika Mundur

Di sisi lain, Semuel Abrijani Pangerapan mengungkapkan pengunduran dirinya sebagai Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) pada hari ini.

Ia menyampaikan pengunduran dirinya secara langsung di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada pukul 10.00 WIB pagi tadi.

Semuel berujar surat pengunduran dirinya sudah diserahkan kepada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi.

"Apa pun di bawah langit ada waktunya. Tidak terasa hampir 8 tahun yang lalu saya bertemu dengan teman-teman pada saat dilantik. Saya masih ingat tuh ada headline-nya."

"Nah, karena semua ada waktunya, inilah waktu saya untuk berpisah. Dan ini saya menyatakan bahwa per tanggal 1 Juli kemarin, saya sudah mengajukan pengunduran diri saya secara lisan dan suratnya sudah saya serahkan kemarin kepada Menteri Kominfo," kata Semuel, Kamis.

Semuel mengaku, alasannya mundur adalah imbas dari permasalahan PDNS yang belum pulih sepenuhnya.

Apalagi, PDNS berada dalam lingkup kerjanya sebagai Direktur Jenderal Aplikasi Informatika.

"Sebagai pengampu dalam proses transformasi pemerintahan secara teknis. Jadi saya mengambil tanggung jawab ini secara moral dan saya menyatakan harusnya selesai di saya."

"Karena ini adalah masalah yang harusnya saya tangani dengan baik," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Deni/Taufik/Rizki)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas