Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ancaman Penyakit Mengintai, BPOM Ingatkan Masyakat Pilih Pangan yang Aman

Rizka menyebut, banyak pangan yang beredar ini mengandung berbagai zat berbahaya. Salah satunya adalah zat karsinogenik yang dapat meningkatkan risiko

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Ancaman Penyakit Mengintai, BPOM Ingatkan Masyakat Pilih Pangan yang Aman
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Kepala Balai Besar Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) Bandung, Supriyanto Utomo (kiri) memberi pengarahan kepada para siswa sejumlah jajanan yang dijual pedagang di depan sekolah mereka dari hasil pemeriksaan di mobil labolatorium keliling pada acara Roadshow Kampanye Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) bertema "Sehatnya Duniaku, Menuju Generasi Emas yang Sehat dan Berkualitas" di SDN Karang Pawulang, Jalan Karawitan, Kota Bandung, Kamis (14/3/2013). Kampanye PJAS 2013 yang diselenggarakan Badan POM RI ini diisi dengan kegiatan edukasi memilih jajanan sehat kepada para siswa dalam bentuk pemutaran film, penyuluhan edukasi kepada para pedagang jajanan anak yang ada di lingkungan sekolah, dan uji laboratorium terhadap jajanan yang dijual di sekitar sekolah. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

Kandungan tersebut melampaui batas syarat Peraturan Kepala BPOM Nomor 16 Tahun 2016 Tentang Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan yakni 10.000-100.000 koloni per gram.

Kasus serupa juga terjadi di Sukabumi di mana 28 siswa asal Sukabumi mengalami keracunan usai menyantap jajanan bermerek Daya pada bulan Februari lalu. 

Usai mengonsumsi jajanan China tersebut, puluhan siswa dari SDN Nangewer pelajar MI Nangewer mengalami mual bahkan pingsan. Atas kejadian tersebut, polisi pun mengamankan pedagang jajanan tersebut.

Ketiga jajanan tersebut yakni Hot Spicy Latiru, Latiao Strips dan Daya Latio Rib tersebut merupakan snack yang berasal dari China. Berdasarkan penelusuran di situs LPPOM MUI, ketiga jajanan tersebut  tidak ada satupun yang terdaftar dengan sertifikasi halal.

Jika Indonesia kebobolan dalam menangani produk pangan berbahaya dari China, Singapura justru selangkah lebih maju untuk mengantisipasinya pangan China berbahaya. 

Pada Mei 2024, Badan Pangan Singapura (SFA) menarik peredaran produk kacang impor buatan China bermerek Xiyuguoyuan Xinjiang Paper Roasted Walnut ukuran kemasan 500 gram dan 1 kg. Produk yang ditarik mengandung bahan pemanis buatan siklamat dan asesulfam-K dalam kadar tinggi di luar batas aman.

Dalam beberapa dekade terakhir, produk pangan dari China kerap disorot karena berkali-kali ditemukan zat kimia dalam kandungannya. Salah satu yang paling membuat gempar adalah skandal susu China pada tahun 2008. 

Berita Rekomendasi

Saat itu, zat kimia melamin banyak mengandung melamin dari berbagai produsen susi. Kasus itu pun menelan 300.000 korban, di mana 54.000 korban dilarikan ke rumah sakit dan enam bayi telah tewas akibat gagal ginjal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas