Kemendikbudristek: Ajaran Budaya Spiritual Masih Relevan Hadapi Tantangan Global
Adat Sjamsul Hadi, menilai ajaran budaya spiritual masih relevan dalam menghadapi tantangan global.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Kemendikbudristek, Adat Sjamsul Hadi, menilai ajaran budaya spiritual masih relevan dalam menghadapi tantangan global.
Kemendikbudristek bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Blora menggelar Festival Budaya Spiritual (FBS) Tahun 2024.
Festival ini untuk menggali dan mengenalkan nilai budaya spiritual kepada masyarakat.
"Tahun ini kita bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Blora dan mengangkat Ajaran Samin dari Sedulur Sikep yang ternyata masih relevan hingga saat ini, terutama dalam menghadapi kompleksitas tantangan global seperti perubahan iklim dan konflik sosial," kata Sjamsul melalui keterangan tertulis, Senin (8/7/2024).
Dirinya mengungkapkan FBS ini merupakan kegiatan tahunan yang berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mengangkat tentang potensi dan relevansi nilai budaya spiritual yang ada di wilayahnya melalui diskusi dan ekspresi budaya.
Baca juga: Nunggang Roso Start dari Titik Nol Yogyakarta, Teguh: Mendirektori Peradaban Merepositori Kebudayaan
FBS diselenggarakan di beberapa lokasi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada 8-10 Juli 2024.
"Ajaran Samin mengingatkan kita untuk menghormati dan menjaga keseimbangan dengan Tuhan, alam dan sesama," ujar Sjamsul.
Kurator FBS 2024 Eggy Yunaedy menyebutkan bahwa Sarasehan dan Rembug Sedulur Sikep ini merupakan kelanjutan dari kegiatan Temu Ageng Sedulur Sikep yang digelar Kemendikbudristek dan Pemkab Blora pada tahun 2019.
Baca juga: Anak Muda Kurang Tertarik Tari Tradisional, Dirjen Kebudayaan: Belum Diakui Sebagai Profesi
Saat itu sekitar 300 penganut Ajaran Samin Surosentika berkumpul di Pendopo Sedulur Sikep Blimbing, Kabupaten Blora.
Mereka datang dari berbagai wilayah seperti Kudus, Pati, Rembang, Bojonegoro, dan Blora.
"Forum tersebut diselenggarakan untuk merekatkan silaturahmi sekaligus menyamakan persepsi tatkala ada ajaran-ajaran yang berbeda di tiap wilayah. Saat Temu Ageng 2019, para penganut Ajaran Samin berkomitmen untuk lebih sering bertemu," kata Eggy.
Rangkaian FBS Tahun 2024 akan dibuka dengan Gelar Seni Pertunjukkan Rakyat (Gesper) di Alun-Alun Kabupaten Blora.
Gesper yang terbuka untuk umum ini akan menampilkan tayub/ledek barangan, wayang krucil, barongan lodra dan jedoran, empat bentuk kesenian yang lekat dengan budaya spiritual masyarakat Blora.
Wayang Krucil yang hadir sebagai pembuka akan menampilkan lakon “Samin Surosentika”, dibawakan oleh dalang Ki Nuryanto dan Sanggar Seni Cahya Sumirat.
Rangkaian FBS kegiatan dilanjutkan dengan Sarasehan, pertunjukan Sangkan Paraning Dumadi dan Rembug Sedulur Sikep “Ngukuhi Wonge, Nutugne Babadane”.