318 Orang Daftar Capim KPK, Ada Mantan Menteri Hingga Kapolda, Ini Sosoknya
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mendaftar sebagai calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendaftaran Calon Pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah ditutup pada Minggu malam (15/7/2024) pukul 23.59 WIB.
Sebanyak 318 orang yang mendaftar Capim KPK yang terdiri dari 298 laki-laki dan 20 perempuan.
Baca juga: Anggota DPR Minta Pansel Selektif Pilih Capim KPK
Dari 318 orang tersebut terdapat mantan menteri hingga Kapolda.
Berikut ini Tribunnews.com rangkum sederet tokoh yang daftar Capim KPK.
1. Sudirman Said
Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mendaftar sebagai calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mantan Co-Captain Timnas Anies-Muhaimin (Amin) di Pilpres 2024 itu sebelumnya mengeklaim, didorong oleh beberapa pihak yang dimaksud yakni pegiat antikorupsi, akademisi hingga aktivis muda.
Ia juga mengaku, mendapatkan banyak saran dari para sahabat dan seniornya untuk mengikuti seleksi Capim KPK.
"Sejak usia sekolah saya merasa telah diurus oleh negara. Mendapat beasiswa penuh selama kuliah dan diberi tugas dan peran-peran penting dalam karier profesional saya,” ujar Sudirman, Senin (15/7/2024) dikutip dari Kompas.com.
Sudirman Said mengaku siap memenuhi panggilan tugas menjadi pimpinan lembaga antirasuah itu.
Ia juga merasa dirinya perlu membalas budi berbagai fasilitas negara yang membantunya dalam berkarier selama ini.
Salah satunya tergerak untuk menjadi pimpinan KPK untuk periode 2024-2029.
"Oleh sebab itu, ketika panggilan tugas publik datang, kita harus bersiap."
"Saat publik memanggil untuk membenahi KPK, memperkuat pemberantasan korupsi, sebagai warga negara saya harus bersiap," katanya.
Baca juga: Mantan Pegawai yang Sempat Punya Kedai Kopi Ini Daftar Capim KPK
2. Irjen Djoko Poerwanto
Irjen Djoko Poerwanto yang saat ini menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Tengah (Kalteng) turut mendaftar menjadi Capim KPK.
Sebelum menjabat sebagai Kapolda Kalteng, Irjen Pol Djoko Poerwanto adalah seorang perwira tinggi (pati) Polri yang menjabat sebagai Kapolda NTB.
Inspektur Jenderal Polisi atau Irjen Pol Djoko Poerwanto adalah seorang perwira tinggi (pati) di dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Irjen Pol Djoko Poerwanto lahir di Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), pada tanggal 7 November 1967.
Ia adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1989.
Nama lengkapnya adalah Irjen Pol. Drs. Djoko Poerwanto.
Karier Irjen Djoko sudah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.
Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah diembannya.
Ia tercatat pernah menjabat sebagai Kabag Reserse Umum Polda Jambi, Wakapolres Kerinci, Kabag Ops Poltabes Jambi, Kasubbag Seleksi Ditpers Polda Jambi, dan Kanit I Reserse Umum Polda Jambi
Selain itu, jenderal asal Pekalongan ini juga sempat menduduki posisi sebagai Kasat II Tipidkor Polda Jambi, Kabag Analis Ditnarkoba Polda Jambi, Kasubdit III Tipidkor Polda Jawa Tengah.
Tak sampai di situ, Djoko juga pernah bertugas sebagai Pamen Bareskrim Polri (Penugasan di KPK), Kabagops Dittipidkor Bareskrim Polri (2012), dan Kasubdit II Dittipidum Bareskrim Polri (2013).
Karier Djoko makin cemerlang setelah ia didapuk sebagai Wadirtipidkor Bareskrim Polri pada tahun 2018.
Pada tahun 2019, ia diangkat menjadi Dirtipidkor Bareskrim Polri.
Setelah itu, Irjen Djoko Poerwanto dipercaya untuk menduduki posisi sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat pada Desember 2021.
Baca juga: Breaking News: Pendaftaran Resmi Ditutup, 318 Orang Daftar Capim KPK dan 207 Calon Dewas KPK
3. Ketut Sumedana
Mantan Kapuspenkum Kejaksaan Agung yang saat ini menjabat Lepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Bali, Ketut Sumedana turut mendaftar sebagai Capim KPK.
Sebelum menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi Bali, Ketut Sumedana menjabat Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkem) Kejaksaan Agung.
Ketut Sumedana kemudian dilantik menjadi Kajati Bali pada Selasa (6/2/2024).
Sumedana menggantikan Narendra Jatna yang akan menjabat sebagai Kajati DKI Jakarta.
Narendra sendiri menggantikan Reda Manthovani menjabat sebagai Jaksa Agung Muda bidang Intelijen (Jamintel).
Mutasi ini tertuang dalam Surat Keputusan Jaksa Agung (Kepja) Nomor 35 Tahun 2024.
Sebelum dilantik sebagai Kajati Bali, Sumedana memiliki rekam jejak di dunia kejaksaan dan menangani beberapa kasus besar.
Ketut Sumedana merupakan pria kelahiran Buleleng pada 25 Agustus 1974.
Ia menjadi alumnus Universitas Mataram tahun 1997 di Fakultas Hukum.
Pendidikan S2 yang diemban oleh pria berusia 53 tahun ini adalah Hukum Tata Negara di Universitas Mataram pada 2005.
Istri Sumedana bernama Luh Kadek Sustiningrum.
Sumedana dan istri memiliki dua anak bernama Gede Adhie Yudisthira dan Made Swi Laksmini.