5 Oknum Nahdliyin Bertemu Presiden Israel, FPN: Tak Ada Empati untuk Rakyat Palestina
FPN merespons kontroversi pertemuan lima oknum Nahdliyin dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, beberapa waktu lalu.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Komunitas Free Palestine Network (FPN) merespons kontroversi pertemuan lima oknum Nahdliyin dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, beberapa waktu lalu.
Diketahui, lima oknum Nahdliyin yang bertemu Presiden Israel yaitu Zainul Maarif, dosen tetap di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia).
Lalu Munawar Aziz, Sekretaris Umum (Sekum) PP Pagar Nusa; Izza Annafisah dan Nurul Bahrul Ulum anggota Fatayat NU; serta Syukron Makmun, Wakil Ketua PWNU Banten.
"Pertemuan oknum Nahdliyin dengan Presiden Israel tersebut sungguh sangat tidak simpatik."
"Oknum-oknum tersebut tidak berempati dengan rakyat Palestina yang menderita," ungkap Sekjen FPN, Furqan AMC pada jumpa pers, Kamis (18/7/2024).
Menanggapi hal itu, ada empat poin yang diserukan FPN, yaitu::
- Meminta semua pihak memutus hubungan dalam bentuk apapun dengan Rezim Kolonial Apartheid Israel yang telah melakukan genosida terhadap rakyat Palestina.
Tidak ada sikap netral di hadapan kezaliman. Penjahahan Israel terhadap Palestina harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. - Meminta semua pihak mewaspadai setiap agenda lobi dan propaganda Israel yang berusaha mempengaruhi dan memecah belah umat guna menggerus dukunganan terhadap kemerdekaan Palestina.
- Menyerukan kepada semua pihak untuk membangun persatuan perjuangan dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Setiap bentuk cacian dan makian terhadap sesama hanya akan menguntungkan Israel.
- Menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mengintensifkan gerakan BSD (Boikot-Sanksi-Divestasi) dan Blockout.
Data Korban Palestina
Mengutip data Euro-Med Human Right Monitor dari 7 Oktober 2023 hingga 12 Juli 2024, sebanyak 46.848 warga Palestina telah gugur.
15.813 di antaranya anak-anak dan 10.292 perempuan.
Lalu 88.127 orang terluka, 1.750.000 terlantar dan 3.120 hilang/ditangkap.
"Sementara itu, 507 orang tenaga kesahatan terbunuh dan 670 orang cedera. 381 fasilitas kesehatan hancur, di antaranya 32 rumah sakit, 110 klinik dan 239 ambulan," ungkap Furqan.
Baca juga: FPN Apresiasi Ultimatum Sekjen PBNU kepada 5 Oknum Nahdliyin yang Bertemu Presiden Israel
Israel juga membunuh 152 orang jurnalis dan menghancurkan 182 kantor media.
Pertahanan sipil tak luput jadi korban, 71 orang di antara mereka gugur dan 205 orang cedera.
Sudah 153.750 rumah warga hancur total dan 321.000 hancur sebagian.
Israel juga menghancurkan 476 sekolah, 700 masjid, 3 gereja, 203 heritage dan 2.620 fasilitas industri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.