Budisatrio Djiwandono: Seporsi Makan Bergizi Gratis Rp7.500 Masih Spekulatif
Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran mengklarifikasi kabar pemangkasan program makan bergizi gratis dari Rp15.000 menjadi Rp7.500 per porsi.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran mengklarifikasi kabar pemangkasan program makan bergizi gratis dari Rp15.000 menjadi Rp7.500 per porsi.
Mereka membantah mengenai kabar pemangkasan tersebut.
Anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono mengatakan pernyataan seporsi makan bergizi gratis menjadi Rp7.500 hanya bersifat spekulatif.
"Seperti diketahui beberapa hari ini mungkin ada informasi-informasi khususnya terkait harga daripada makan bergizi gratis itu yang diberitakan diturunkan menjadi Rp7.500, mungkin ini adalah pernyataan-pernyataan yang sifatnya masih spekulatif dari berbagai pihak," kata Budisatrio dalam konferensi pers di Media Center Prabowo-Gibran, Jalan Sriwijaya, Kebayoran, Jakarta, Jumat (19/7/2024).
Keponakan Prabowo tersebut meminta awak media memberikan informasi dan pemberitaan yang sesuai fakta.
Baca juga: TKN Tegaskan Makan Bergizi Gratis Rp7.500 Per Porsi Belum Resmi: Masih Dikaji ke Jepang Hingga China
Yakni, informasi yang diberikan tim gugus tugas sinkronisasi Prabowo-Gibran.
"Teman-teman bisa memberikan informasi pemberitaan yang berimbang yang sesuai fakta dan informasi yang memang langsung dari tim gugus tugas sinkronisasi Prabowo-Gibran," jelasnya
Sementara itu, Anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi mengatakan internal baru berbicara mengenai alokasi dana makan bergizi gratis pada 2025.
Baca juga: Kubu Prabowo-Gibran Klaim Anggaran Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Rumor
Yakni, dana yang sudah disepakati sebesar Rp71 triliun.
"Teman-teman semua, jadi sampai hari ini satu-satunya yang sudah bisa kita ambil kesimpulan itu baru alokasi anggaran untuk makan bergizi gratis tahun 2025, yang sudah jadi kesimpulan baru itu kisarannya adalah Rp 71 triliun untuk tahun 2025," pungkasnya.