Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dianggap Ada Kejanggalan, Projo Sebut Mundurnya Gibran dari Wali Kota Solo Justru Untungkan PDIP

Projo menanggapi kritikan Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus yang menyatakan mundurnya Gibran Rakabuming Raka dari Wali Kota Solo terdapat kejanggalan. 

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Dianggap Ada Kejanggalan, Projo Sebut Mundurnya Gibran dari Wali Kota Solo Justru Untungkan PDIP
Tangkap layar kanal YouTube Pemprov Jateng
Gibran Rakabuming Raka secara simbolik menyerahkan jabatan Wali Kota Solo ke Teguh Prakosa, Jumat (19/7/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relawan Pro Joko Widodo (Jokowi) atau Projo menanggapi kritikan Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus yang menyatakan mundurnya Gibran Rakabuming Raka dari Wali Kota Solo terdapat kejanggalan. 

Bendahara Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Panel Barus mengatakan Deddy Sitorus hanya sekadar pansos semata. Baginya, dugaan tersebut tidak tepat diarahkan kepada Gibran.

Baca juga: Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Buka Suara soal Anggaran Makan Siang Gratis

"Statement Deddy Sitorus yang mengatakan mundurnya Gibran dianggap janggal. Menurut kami statement Deddy ini hanya sedang pansos dan tidak cermat," kata Panel dalam konferensi pers di Kantor DPP Projo, Jakarta, Sabtu (20/7/2024).

Ia menyampaikan mundurnya Gibran dari Wali Kota Solo justru menguntungkan PDIP. Sebab, Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa kini otomaris dilantik menjabat posisi Gibran.

"Mundurnya Gibran juga sebenarnya sebuah kesempatan ya bagi kader PDIP yang namanya Teguh Prakosa karena dia secara otomatis jadi Wali Kota Solo," jelasnya.

Baca juga: Gantikan Gibran, Pj. Gubernur Jateng Melantik Teguh Prakoso Jadi Wali Kota Surakarta

Lebih lanjut, Panel menambahkan tidak ada yang spesial dari mundurnya Gibran dari jabatan Wali Kota Solo. Pasalnya, putra sulung Presiden Jokowi itu mundur menjelang pelantikannya sebagai wakil presiden RI terpilih.

BERITA TERKAIT

"Sebenarnya mundurnya Gibran ini adalah persiapan diri dari Mas Gibran untuk siap-siap menjalankan tugas sebagai Wakil Presiden," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua DPP PDIP bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif Deddy Yevri Hanteru Sitorus mempertanyakan alasan Gibran Rakabuming Raka mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Solo.

Deddy menganggap langkah Gibran mundur dari Wali Kota Solo merupakan keputusan yang aneh.

"Ini menurutku keputusan yang sangat aneh dan patut dipertanyakan apa sih motifnya gitu lho," kata Deddy saat dihubungi, Selasa (16/7/2024).

Dia menegaskan, Gibran seharusnya fokus menuntaskan tugasnya di Solo ketimbang mundur.

"Kenapa dia hanya menyisakan berapa bulan kok malah mundur tuh kan, harusnya kan dia ini dong keluar dari Solo tuh baik-baik bukan mundur. Selesaikan masa tugasnya kan," ujar Deddy.

Anggota Komisi VI DPR RI ini menyebut, harusnya Gibran mundur saat masa kampanye pemilihan presiden (Pilpres) 2024 lalu.

"Karena harusnya dia mundur kan sebaiknya waktu masuk masa kampanye dong. Ya, harusnya, menurut saya etikanya harusnya ada di sana," ucapnya.

Deddy berpendapat, tak ada alasan urgen yang mengharuskan Gibran mundur dari Wali Kota Solo.

Baca juga: Tim Prabowo-Gibran Bantah Pangkas Anggaran Makan Bergizi Gratis Menjadi Rp7.500 Per Porsi

"Kalau kemarin enggak mundur atau cuti pas kampanye ya harusnya sekarang selesaikan saja. Toh enggak ada yang urgent sehingga beliau harus mundur kan," ungkapnya.

Dia menambahkan, seharusnya Gibran menuntaskan seluruh janjinya kepada masyarakat Solo sebelum mundur.

"Kemarin waktu kampanye malah enggak cuti. Kok ini udah enggak ada tanggung jawab kampanye malah mundur," tutur Deddy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas