Cak Imin Dorong UU Pemilu Dievaluasi
Menurutnya, pembahasan tersebut akan berujung pada UU Pemilu yang dinilainya perlu dievaluasi.
Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjelaskan apa saja yang dibahas dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PKB di JCC, Jakarta Pusat.
Cak Imin beberapa di antaranya yakni sistem pemerintahan dan sistem politik Indonesia.
Baca juga: Cak Imin Mengeluh Jakarta Macet di Acara PKB: Apa Perlu Saya Nyalon Gubernur? Sindir Heru Budi?
"Selain sistem pemerintahan dan tata negara serta pembangunan, ada politik dan politik itu agenda yang agak mendesak adalah pembenahan sistem politik," ujar Cak Imin di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Selasa (23/7/2024).
Menurutnya, pembahasan tersebut akan berujung pada UU Pemilu yang dinilainya perlu dievaluasi.
"Tentu nanti akan kita diskusikan bagaimana Undang-Undang Pemilu, Undang-Undang Partai, semua Undang-Undang kita rekomendasikan untuk dievaluasi," sambungnya.
Baca juga: Jika Berkoalisi dengan PDIP, PKB Yakin Bisa Kalahkan Khofifah di Pilkada Jawa Timur
Cak Imin mengatakan money politic pun akan dibahas dalam Mukernas.
Tak hanya itu, dikata Cak Imin, posisi PKB di pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka juga dibahas.
"Itu termasuk akan dibahas (bergabung pemerintah atau tidak )," tandas Cak Imin.
Sebelumnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan merayakan peringatan hari lahir yang ke-26 pada Selasa (23/7/2024) besok di Jakarta Convention Center (JCC).
Ketua DPP PKB, Cucun Ahmad Syamsurijal, menyebut pihaknya mengundang semua ketua umum parpol dalam perayaan tersebut.
"Besok yang sudah confirm ketua partai banyak. Pasca Pileg ini dengan ketum partai harus kita merajut lagi harmonisasi biar tadi tujuannya, kenapa kita undang Maliq and D'essentials, biar romantis menjalankan perjalanan kehidupan berbangsa bernegara ini," kata Cucun kepada wartawan di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin (22/7/2024).
Cucun mengatakan pihaknya juga mengundang Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih.
Namun, keduanya tak bisa hadir lantaran kunjungan kerja di luar kota.
