Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gelar Sidang IPPP ke-2, DPR Perkuat Posisi Diplomatik Global Indonesia

DPR RI kembali mengadakan pertemuan dengan parlemen-parlemen negara kawasan Pasifik melalui Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) ke-2.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Gelar Sidang IPPP ke-2, DPR Perkuat Posisi Diplomatik Global Indonesia
Dok DPR
Gedung DPR RI di Senayan, Jakarta. BKSAP DPR RI kembali mengadakan pertemuan dengan parlemen-parlemen negara kawasan Pasifik melalui Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) ke-2 di Jakarta, 24-26 Juli 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI kembali mengadakan pertemuan dengan parlemen-parlemen negara kawasan Pasifik melalui Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) ke-2 di Jakarta, 24-26 Juli 2024.

Acara ini rencananya dihadiri perwakilan 16 negara kawasan Pasifik.

Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon mengungkapkan pertemuan ini merupakan kelanjutan dari IPPP pertama yang digelar pada tahun 2018.

"Karena pandemi Covid-19 dan kesibukan DPR RI menjadi tuan rumah IPU pada tahun 2022, pertemuan kedua baru bisa dilaksanakan sekarang. Kami berharap partisipasi aktif dari parlemen negara-negara Pasifik," ujar Fadli Zon dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (24/7/2024).

Tujuh negara telah mengonfirmasi kehadirannya, termasuk Papua Nugini dan Fiji yang akan diwakili oleh ketua parlemennya.

IPPP ke-2 bertujuan membangun konektivitas antara DPR RI dengan parlemen negara-negara Pasifik melalui berbagai kerja sama.

Forum ini diharapkan dapat membuka dialog dan komunikasi antar negara di kawasan Pasifik, yang memiliki kepentingan geopolitik penting.

Berita Rekomendasi

Pertemuan ini akan membahas isu-isu terkait Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk mendorong kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan di Indonesia, negara-negara Asia Pasifik, dan dunia.

"Pertemuan ini akan merumuskan konsep pemeliharaan Sumber Daya Alam (SDA) di masing-masing negara untuk kepentingan bersama, serta menyelesaikan tantangan seperti perubahan iklim dan ketahanan pangan," ungkapnya.

Adapun tema yang diusung adalah 'Partnership for Prosperity: Fostering Regional Connectivity and Inclusive Development'.

Fadli berujar, sebagai tuan rumah, Indonesia memainkan peran sentral dalam IPPP ke-2.

Baca juga: DPR Bentuk Pansus Haji, Ini Tanggapan BPKH yang Kelola Dana Haji

Forum ini penting bagi kepentingan nasional Indonesia, terutama dalam menjelaskan isu-isu terkait seperti situasi di Papua.

"Sebagian besar kita sudah mengenal mereka, sehingga dialog ini penting untuk memperkuat pemahaman dan kerja sama," tambah Fadli.

Diharapkan hasil dari IPPP ke-2 dapat menjadi masukan bagi The 53rd Pacific Islands Forum (PIF) Leaders Meeting yang akan diselenggarakan pada 26-30 Agustus 2024 di Tonga.

IPPP ke-2 menjadi momentum bagi Indonesia untuk memperkuat relasi dan kerja sama dengan negara-negara Pasifik, demi kemajuan bersama di berbagai bidang.

Dukungan terhadap IPPP ke-2 tidak hanya datang dari dalam negeri tetapi juga dari komunitas internasional.

Pemerintah Indonesia dan berbagai pemangku kepentingan berkomitmen untuk memastikan acara ini berjalan sukses dan memberikan dampak positif yang luas.

"Kami mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan lembaga internasional, yang percaya akan pentingnya forum ini dalam memajukan kerjasama regional," ujar Fadli Zon.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas