Sejarah Hari Puisi Indonesia 26 Juli 2024, Lengkap dengan Kumpulan Puisi Karya Chairil Anwar
Berikut sejarah Hari Puisi Indonesia yang diperingati pada hari ini, 26 Juli 2024, lengkap dengan kumpulan puisi karya Chairil Anwar.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang-kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
Ataukah sebenarnya kami tak pernah punya apa-apa
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga bung karno
Menjaga soekarno
Menjaga bung hatta
Menjaga hasta
3. Diponegoro (1943)
Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati
MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu
Sekali berarti
Sudah itu mati
MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai