Detik-detik Selebgram Tewas usai Sedot Lemak: Kejang-kejang, Pembuluh Darah Pecah saat Mau Diinfus
Inilah detik-detik selebgram Medan Ella Nanda Sari atau ENS (30) tewas usai menjalani sedot lemak, di Depok.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Selebgram wanita asal Medan, Sumatera Utara, Ella Nanda Sari Hasibuan atau ENS (30) meninggal dunia setelah melakukan operasi sedot lemak di salah satu klinik kecantikan di Beji, Depok, Jawa Barat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi pada Senin (22/7/2024) lalu.
Sebelumnya, ENS yang terbang jauh dari Medan ke Depok, tewas saat menjalani operasi penyedotan lemak di klinik kecantikan WSJ Beauty Clinic Depok, Jawa Barat.
Diketahui, Polres Metro Depok melaporkan telah lakukan pemeriksaan pada dua saksi yakni dokter (A) dan suami pemilik klinik kecantikan tempat kejadian.
"(Dua saksi yang diperiksa) dari dokter yang menangani dan suami dari pemilik klinik," ujar Arya kepada wartawan, Minggu (28/7/2024).
Kasus tewasnya ENS itu pun viral di sosial media.
Dilaporkan selebgram Medan tersebut, melakukan sedot lemak di kedua lengannya, mengutip Kompas.com.
Kuasa Hukum Klinik WSJ, Rikardo Siahaan, menyebut tindakan penyedotan lemak itu berlangsung di Klinik WSJ, Senin (22/7/2024) siang, pukul 12.30 WIB.
Awalnya prosedur berjalan lancar dan normal-normal saja.
Namun, saat proses sedot lemak tiba-tiba ENS tak sadarkan diri, korban juga mengalami kejang-kejang.
Rikardo menyebut, awalnya Ella datang ke klinik kecantikan milik kliennya seorang diri sambil membawa berkas administrasi untuk pendaftaran.
Baca juga: Bicara soal Selebgram Medan Tewas usai Sedot Lemak, Pihak Klinik Klaim Korban Bohong soal Kondisinya
“Setelah tahapan itu, Ella masuk ke ruang tindakan, sedot lemak,” kata Rikardo dalam keterangannya, dikutip Senin (29/7/2024).
Proses sedot lemak di lengan pertama berjalan dengan normal tanpa ada permasalahan apapun, mengutip Wartakotalive.com.
Bahkan, usai sedot lemak pertama, ENS sempat mengabadikan lengannya dan kedua tangannya melalui kamera ponselnya.
Hingga akhirnya masalah muncul di proses sedot lemak di lengan kedua, korban sempat mengigau hingga akhirnya tindakan diberhentikan.
Menurut Rikardo, dokter yang bertugas berinisiatif memberikan infus untuk memberikan pertolongan.
Namun, ketika dokter mencari nadi untuk memasukkan jarum infus, pembuluh darah korban seketika pecah.
"Dokternya langsung inisiasi untuk infus. Pas mau diinfus, itu dicari nadinya. Tiba-tiba pembuluh darahnya pecah (saat) mau diinfus, yang kedua tidak bisa juga," tambah Rikardo.
Dengan kondisi ENS yang mengalami perburukan, pihak klinik lantas membawa korban ke salah satu rumah sakit di daerah Margonda.
Ketika itu, menurut Rikardo, korban masih dalam kondisi bernyawa.
"Setelah dirujuk ke rumah sakit itu, sesampainya di sana kalau enggak salah, pas diperiksa mata korban, dinyatakan sudah tidak ada (meninggal dunia)," ujar Rikardo.
Korban Disebut Tak Jujur
Rikardo menyebut, korban terindikasi tak jujur dengan kondisinya sebelum melakukan operasi.
Pihaknya mengatakan, korban ternyata tidak jujur kepada dokter karena belum menjalani istirahat sebagai prosedur penanganan medis.
“Dokter klinik langsung bertindak cepat, hingga akhirnya saat dalam perjalanan dokter baru mengetahui kalau korban menjawab tidak jujur, lantaran saat ditanya sudah istirahat korban menjawab dua hari sudah istirahat, namun saat ditanya oleh sopir yang mengantar. Korban dijemput di bandara, saat itu korban baru tiba dari medan,” ujarnya.
Baca juga: Fakta Baru Tewasnya Selebgram usai Sedot Lemak, Klinik WSJ Depok Pernah Dipolisikan Kasus Malpraktik
Kepada dokter, korban juga mengaku sudah menjalani istirahat selama dua hari sebelum melakukan tindak medis.
“Dalam proses sedot lemak jika klinik kecantikan tidak dilengkapi pengecekan laboratorium pasien akan diminta melakukan pengecekan di laboratorium rumah sakit manapun, agar dokter klinik kecantikan mengetahui kondisi pasien saat akan dilakukan tindakan,” ujarnya.
Hasil pengecekan laboratorium, dokter menyatakan pasien dalam kondisi baik sebelum melakukan sedot lemak.
“Setelah jalani rangkaian pemeriksaan termasuk tensi darah yang hasil pemeriksaannya normal, korban langsung melakukan tindakan,” ucapnya.
Usai korban ditanyakan tewas, pihak WSJ Beauty Clinic langsung mengurus jawabnya ke rumah duka di Medan, Sumatera Utara.
Pihak klinik juga telah melakukan mediasi kepada korban dan akan membantu anak korban yang masih balita.
“Dengan mediasi ini akhirnya keluarga korban dan juga pihak klinik kecantikan sepakat berdamai,” pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Ini Kronologi Ella Nanda Tewas usai Sedot Lemak di Klinik Kecantikan Depok, Sempat Pendarahan
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Wartakotalive.com/M. Rifqi Ibnumasy) (Kompas.com/Dinda Aulia Ramadhanty)