Terancam Kehilangan Hutan Mangrove, Ini Tantangan yang Dihadapi Indonesia
Sekitar 40 persen luas mangrove di Indonesia sudah beralih fungsi. Ada yang menjadi tambak, pemukiman, industri dan aktivitas lainnya.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Sayangnya, upaya ini menghadapi tantangan serius karena kurangnya pendanaan yang memadai dan fokus CSR yang saat ini terbatas hanya pada penanaman mangrove tanpa sistem monitoring yang efektif
Ditambabhkan, Badan Permusyawaratan Desa Ripan bahwa tanpa kepemimpinan yang kuat dari pemimpin dan lembaga setempat, upaya konservasi tidak akan pernah berhasil.
Ini menunjukkan pentingnya dukungan dan pengawasan terus-menerus dari tingkat desa untuk memastikan keberlanjutan program.
Di samping itu, keberlanjutan program konservasi juga menjadi fokus utama.
Di SDN Ujungalang, para pengajar berharap adanya program CSR yang berkelanjutan dapat memberikan dampak positif terutama dalam meningkatkan kesadaran dan perilaku bersih anak-anak.
"Kami ingin memberikan pemahaman yang berkesinambungan kepada anak-anak, bukan sekadar upaya sekali jalan," ungkap seorang guru di sekolah tersebut Oktavelani.
Upaya konservasi mangrove di Indonesia menghadapi kompleksitas yang memerlukan integrasi yang kuat antara edukasi, monitoring, dan keberlanjutan program.
Meskipun tantangannya besar, hasil yang dapat dicapai juga signifikan: menjaga kelestarian ekosistem mangrove bukan hanya untuk kebaikan alam, tetapi juga untuk mendukung kehidupan dan mata pencaharian masyarakat pesisir.
“Mereka memiliki banyak harapan untuk tempat ini, dan saya berharap semua harapan mereka menjadi kenyataan," ujar penggiat lingkungan hidup asal Tangerang Talitha Untono, yang ikut membantu program konservasi.
Dengan dukungan semua pihak terutama dari tingkat lokal, harapan mangrove Indonesia yang lestari tetap terbuka.