Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Beda Respons 3 Elite PDIP soal Jokowi Minta Maaf pada Rakyat Jelang Lengser

Respons 3 elite PDIP soal permintaan maaf Presiden Jokowi kepada masyarakat jelang lengser dari jabatannya pada Oktober 2024 mendatang.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Nuryanti
zoom-in Beda Respons 3 Elite PDIP soal Jokowi Minta Maaf pada Rakyat Jelang Lengser
Tangkap layar akun Youtube Setpres
Presiden Joko Widodo mengikuti Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka di Istana, Kamis (1/8/2024). Respons 3 elite PDIP soal permintaan maaf Presiden Jokowi kepada masyarakat jelang lengser dari jabatannya pada Oktober 2024 mendatang. 

TRIBUNNEWS.COM - Jelang lengser pada Oktober 2024 mendatang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta maaf kepada masyarakat.

Permintaan maaf ini disampaikan Jokowi ketika memberikan sambutan dalam acara zikir dan doa bersama menyambut HUT ke-79 RI di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/8/2024) lalu.

"Dalam kesempatan yang baik ini, di hari pertama bulan kemerdekaan, bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor K.H. Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia," kata Jokowi.

Jokowi menuturkan, sebagai seorang manusia, ia tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak. Dirinya hanya manusia biasa yang tidak sempurna.

"Kami juga tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak. Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT," ujarnya.

Permintaan maaf Presiden Jokowi lantas mendapatkan komentar dari sejumlah elite PDI Perjuangan (PDIP), sebagai berikut.

Hasto Kristiyanto

Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mengingatkan bahwa seluruh kebijakan Presiden Jokowi mesti dipertanggungjawabkan, bukan malah langsung menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat.

BERITA TERKAIT

Hal itu disampaikan Hasto untuk merespons pertanyaan wartawan di sela-sela acara wayangan dengan lakon ‘Sumatri Ngenger’ di Sekolah Partai PDIP, Sabtu (3/8/2024) malam.

Hasto lantas mencontohkan soal data impor beras, karena terbukti pada tahun ini Indonesia harus impor sebanyak 6 juta ton.

"Partai menegaskan bahwa kebijakan-kebijakan dari seorang presiden itu dipertanggungjawabkan di hadapan rakyat."

Baca juga: Di Depan Presiden Jokowi, Relawan GK Center Siap Dukung Keberlanjutan Program Pemerintah

"Contohnya kami yang selama ini getol menolak impor beras sekarang terbukti bahwa data-data yang sebelumnya disampaikan ternyata manipulatif," ucap Hasto.

Ia menegaskan yang harus dikedepankan adalah pertanggungjawaban, bukan permintaan maaf.

"Kebijakan-kebijakan itulah yang harus dipertanggungjawabkan terlebih dahulu kepada rakyat dan itu harus kedepankan, bukan permintaan maafnya dulu," ungkap Hasto.

Ahok

Sementara itu, Ketua DPP PDIP Bidang Perekonomian, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menilai permintaan maaf Jokowi jelang lengser dari kursi presiden wajar.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas