Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Menegangkan Bidan di Mimika, Lari Terbirit Bawa Balitanya untuk Selamatkan Diri dari KKB

Seorang bidan, Hasmaya tidak pernah menyangka menghadapi musibah ketika mendarat di Puskesmas Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Cerita Menegangkan Bidan di Mimika, Lari Terbirit Bawa Balitanya untuk Selamatkan Diri dari KKB
tribun-papua.com
Seorang bidan, Hasmaya tidak pernah menyangka menghadapi musibah ketika mendarat di Puskesmas Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM - Cerita menegangkan dialami seorang bidan, Hasmaya, yang bertugas di Puskesmas Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.

Kala kejadian penyanderaan sekaligus pembunuhan seorang pilot helikopter bernama Glen Malcolm Conning, Hasmaya ada dalam kejadian tersebut.

Ia tidak pernah menyangka ketika mendarat menggunakan helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service untuk menjalankan tugas Senin (5/8/2024) pagi akan menghadapi musibah.

Helikopter yang ditumpanginya habis dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Bahkan, sang pilot juga ikut tewas dalam kejadian tersebut.

Hasmaya bercerita, ketika tiba di Mimika, belum ada tanda-tanda kedatangan KKB.

Namun, baru dua langkah setelah turun dari helikopter, tiba-tiba kelompok tersebut menyerang.

Berita Rekomendasi

"Baru turun dari copper (helicopter,Red) melangkah dua kali, suara sudah terdengar dari sungai mereka datang," ungkap Hasmaya, Selasa (6/8/2024) dikutip dari Tribun-Papua.com.

Hasmaya mengatakan Glen sempat membukakan pintu untuk mempersilakan dirinya turun dari helikopter.  

Namun, saat mendengar suara tembakan, Hasmaya pun terperanjat dan lari bersama buah hatinya yang masih balita untuk menyelamatkan diri.

"Sempat pilot bukakan saya pintu dan saya sudah melangkah dua kali begitu terdengar suara tembakan beberapa kali dan saya lari, dan saya sudah tidak tahu lagi karena lari selamatkan diri bersama anak," ungkap hasmaya.

Baca juga: Kesaksian Nakes yang Selamat dari Aksi KKB di Mimika, Pilot Ditembak usai Bantu Penumpang Keluar

Ia mengaku panik dan tak lagi menoleh ke belakang, ke arah helikopter tersebut mendarat.

Dirinya hanya fokus berlari menuju arah Puskesmas.

Meski ikut merasakan kesedihan atas tewasnya Glen, Hasmaya mengaku bersyukur dirinya dan anak yang digendongnya selamat dari kekejaman KKB itu.

"Kami pergi ke rumah ibu pendeta, semua kumpul di situ, sampai dievakuasi, saya sangat bersyukur sekali karena kami masih hidup dan saat ini bisa sampai di Timika dengan keadaan selamat," jelas Hasmaya.

Tewasnya Pilot Helikopter

Glen Malcolm Conning (50), pilot berkebangsaan Selandia Baru, tewas karena disandera oleh KKB.

Pilot yang membawa helikopter bernomor PK-IWN, MD.500 ER tersebut diduga dibunuh setelah mengantar empat tenaga kesehatan dan dua anak kecil dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Distrik Alama.

Peristiwa itu terjadi pada Senin sekitar pukul 10:00 WIT.

Kepala Operasi Damai Cartenz 2024, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, membenarkan kabar tersebut.

Pihaknya juga mengatakan KKB telah melakukan pembakaran terhadap helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service itu.

"Benar telah terjadi penyanderaan dan pembunuhan yang dilakukan KKB terhadap Mr. Glen Malcolm Conning yang merupakan pilot Helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service," demikian kata Faizal, dalam keterangan, Selasa, dikutip dari Tribun-Papua.com.

Faizal menjelaskan, penyanderaan terjadi saat helikopter tiba di Distrik Alama.

Para penumpang dan pilot pun langsung di hadang oleh KKB.

"Kejadian tersebut terjadi saat helikopter tiba di Distrik Alama dengan membawa empat penumpang  Bandara Moses Kilangin Timika tujuan Distrik Alama,” imbuh Faizal.

Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Bayu Suseno, mengatakan saat itu pula KKB membunuh Glen.

Bayu mengatakan, informasi tersebut diterima oleh saksi berinisial D.

"Jadi saat itu juga pilot Mr. Glen Malcolm Conning langsung dibunuh oleh KKB di landasan bandara Alama," kata Bayu.

Bayu menjelaskan, kronologi kejadian berawal saat helikopter terbang dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Distrik Alama, Kabupaten Mimika sekitar pukul 09:30 WIT helikopter.

Saat tiba di Distrik Alama, mereka dicegat KKB menggunakan senjata api.

Pilot dan para penumpang pun diturunkan dari helikopter dan dikumpulkan di lapangan.

Setelah itu KKB langsung melakukan pembunuhan terhadap Glen.

"Jenazah pilot dibawa ke helikopter kemudian dibakar bersamaan dengan helikopter," terang Bayu.

Sementara para penumpang selamat karena merupakan warga setempat.

"Kalau seluruh penumpang selamat, karena mereka merupakan warga setempat yaitu," jelas Bayu.

Bayu menjelaskan, distrik Alama memang distrik yang terisolir sehingga akses ke sana hanya bisa ditempuh menggunakan helikopter.

Kombes Bayu menambahkan, saat ini TNI-Polri serta jajaran Polres Mimika telah melakukan upaya-upaya penegakan hukum dan pengejaran terhadap KKB.

Terutama dalam aksinya melakukan penyanderaan dan penembakan terhadap pilot.

"Kami akan terus melakukan upaya penegakan hukum terhadap KKB yg melakukan gangguan kamtibmas di wilayah hukum Polda Papua," pungkas Bayu.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Cerita Nakes Selamat Insiden Penembakan Pilot Helikopter di Alama Mimika: Dia Sempat Bukakan Pintu 

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(Tribun-Papua.com/Kristina Rejang/Marselinus Labu Lela)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas