Menko Airlangga Sebut akan Tingkatkan Dana Bantuan bagi Petani Sawit hingga Rp60 Juta
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebutkan dana bantuan bagi petani sawit akan ditingkatkan menjadi Rp60 juta.
Penulis: tribunsolo
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebutkan dana bantuan bagi petani sawit akan ditingkatkan menjadi Rp60 juta.
Hal tersebut diungkapkannya ketika hadir dalam acara puncak Festival Lingkungan-Iklim-Kehutanan-Energi (LIKE) 2 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (9/8/2024).
"Dana yang diterima pekebun (kelapa sawit) akan ditingkatkan dari Rp30 juta menjadi Rp60 juta," ungkap Airlangga, dilansir YouTube Kementerian LHK.
Lebih lanjut, ia pun mengharapkan produktivitas ikut meningkat menjadi 24 ton per Tandan Buah Segar (TBS), per hektar.
Oleh karena itu, jajarannya pun diketahui tengah mengurus Peraturan Presiden (Perpres) tentang strategi aksi nasional kelapa sawit berkelanjutan.
Perpres tersebut diharapkan dapat mengganti Instruksi Presiden (Inpres) nomor 6 tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan.
Menurutnya, penerima Tora dan SK hijau perlu didampingi dalam aspek bisnis.
Ia juga menambahkan jika para pengusaha bidang sawit dapat meningkatkan kapasitas dan bisnis masyarakat dengan integrasi berbasis desa.
Adapun, ia mengatakan jika pekebun sawit dapat segera mengajukan dana Peremajaan Sawit atau PSR yang nantinya akan diberikan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengapresiasi kepedulian masyarakat terhadap hal-hal terkait lingkungan.
"Saya sangat mengapresiasi dan menghargai kepedulian dari masyarakat, terhadap hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan," ujar Jokowi setelah melakukan peninjauan Expo Festival LIKE 2.
Baca juga: Menko Airlangga Dorong Pemanfaatan Tanah dalam Kawasan Hutan untuk Tingkatkan Produktivitas Sawit
Menurutnya, kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungan akan berimbas pada kualitas hidup masyarakat.
Ia menuturkan, apabila lingkungan tidak bisa terjaga dengan baik maka akan mengakibatkan kualias hidup menurun, seperti sakit, kekeringan, hingga tekanan terhadap pangan.
Oleh karenanya, Jokowi menekankan seluruh pertambangan harus memiliki nurseri, sedangkan pemulihan lingkungan dan rehabilitasi hutan menjadi tugas Kementerian Kehutanan.
"Saya selalu sampaikan, semua pertambangan harus memiliki nurseri. Pemulihan lingkungan, rehabilitasi hutan menjadi concern dari Kementerian Kehutanan," tegas Jokowi, dilansir YouTube Sekretariat Presiden.
Selain Jokowi dan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam acara itu turut hadir Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Agraria dan Tata Ruang Agus Harimurti Yudhooyono.
Sebagai informasi, puncak Festival LIKE 2 ialah acara penyerahan SK Hutan Sosial, Tora, Sawit Rakyat, serta Sertifikat Layanan Dana Lingkungan untuk Masyarakat.
Program Sertifikat Layanan Dana Masyarakat tersebut ditujukan untuk memberikan kemudahan bagi komunitas dalam melakukan kegiatan pemulihan lingkungan.
Dalam acara puncak tersebut, diserahkan SK Perhutanan Sosial dengan SK Hijau seluas 1.070.280 hektare, SK Biru seluas 43.011 ribu hektare.
Selain itu, diserahkan pula Hutan Adat seluas 15.879 hektare dan SK Sawit Rakyat seluas 37.000 hektare.
(mg/Ananta Arabella Andhika Putri)
Penulis merupakan peserta magang dari Universitas Sebelas Maret.