Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jaksa Siapkan Dakwaan Crazy Rich PIK Helena Lim, Susul Harvey Moeis Jadi Terdakwa

JPU masih menyiapkan dakwaan Crazy Rich Pantai Indah Kapuk (PIK), Helena Lim dalam kasus dugaan korupsi tata niaga timah.

Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Jaksa Siapkan Dakwaan Crazy Rich PIK Helena Lim, Susul Harvey Moeis Jadi Terdakwa
/
Foto kolase Crazy Rich Pantai Indah Kapuk (PIK) Helena Lim (kanan) dan pengusaha yang juga suami artis Sandra Dewi, Harvey Moeis tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022. TRIBUNNEWS/HO/Kejagung 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim jaksa penuntut umum (JPU) masih menyiapkan dakwaan Crazy Rich Pantai Indah Kapuk (PIK), Helena Lim dalam kasus dugaan korupsi tata niaga timah.

Hal itu dilakukan agar Helena Lim segera menyusul para terdakwa lainnya, termasuk Harvey Moeis yang akan disidang perdana pada Rabu (14/8/2024) mendatang.

Menurut Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Harli Siregar, saat ini kewenangan perkara Helena Lim berada di tim penuntut umum pada Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.

"Terkait Helena Lim itu otoritasnya jaksa penuntut umum kepada pengadilan. Barangkali sekarang JPU masih mempersiapkan surat dakwaannya dan mempelajari berkas perkara," ujar Harli, Minggu (11/8/2024).

Begitu surat dakwaan rampung, maka perkara Crazy Rich PIK ini akan langsung dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Namun hingga kini masih belum diungkap target waktu pelimpahan tersebut.

"Pada waktunya tetap akan dilimpahkan ke pengadilan. Kita tunggu saja," kata Harli.

Baca juga: Saat Harvey Moeis dan Helena Lim Bikin Kantor Jaksa Bak Showroom Mobil Mewah dan Galeri Tas Bermerek

Berita Rekomendasi

Sebagai informasi, dalam perkara ini Helena Lim diseret terkait posisinya sebagai Manajer PT Quantum Skyline Exchange.

Dari hasil penyidikan, Helena diduga membantu menyamarkan hasil tindak pidana korupsi dari Harvey Moeis ke dalam bentuk corporate social responsibility (CSR).

"Saudara HM ini meminta para smelter untuk menyisikan sebagian dari keuntungannya diserahkan kepada yang bersangkutan dengan partner pembayaran dana CSR yang dikirm para pengusaha smelter ini kepada HM melalui PT QSE (Quantum Skyline Exchange) yang difasilitasi oleh tersangka HLN," kata Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung, Kuntadi, Rabu (27/3/2024).

Kemudian di dalam dakwaan tiga mantan Kepala Dinas ESDM Bangka Belitung yang lebih dulu disidangkan, terungkap bahwa Helena bersama Harvey Moeis memperkaya diri Rp 420 miliar.

"Memperkaya Harvey Moeis dan Helena Lim setidak-tidaknya Rp 420.000.000.000," kata jaksa penuntut umum di dalam persidangan.

Helena Lim (kiri) dan Harvey Moeis saat hendak dijebloskan ke tahanan setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengelolaan tata niaga timah di Bangka pada, 26 dan 27 Maret 2024.
Helena Lim (kiri) dan Harvey Moeis saat hendak dijebloskan ke tahanan setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengelolaan tata niaga timah di Bangka pada, 26 dan 27 Maret 2024. (Kolase Tribunnews.com/Dokumentasi Puspenkum Kejagung)

Dalam perkara ini Helena Lim dijerat dugaan tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Terkait dugaan korupsi, dia dijerat Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP terkait dugaan korupsi.

Sedangkan terkait dugaan TPPU, dia dijerat Pasal 3 dan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas