Deretan Pernyataan Jusuf Hamka Mundur dari Golkar, Keluarga Tak Setuju hingga Ingin Jadi Orang Bebas
Berikut fakta Jusuf Hamka mundur dari partai Golkar, keluarga tak setuju apabila ia terjun ke dunia politik dan kebetulan sudah mau mempunyai cucu.
Penulis: tribunsolo
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Menurutnya, ia tidak dapat memberi banyak manfaat di wilayah lain apabila menjadi pejabat publik di Jakarta atau Jawa Barat.
Ia merasa dapat memberikan manfaat di mana pun setelah menjadi orang yang bebas.
“Jadi keluarga sarankan, 'sudah jadi orang bebas, jadi pekerja sosial sesuai cita-cita, sesuai Bunda Teresa'. Ya sudah kembali lagi ke khittah, khittahnya kan sebagai Bunda Teresa maunya," tambahnya.
3. Tak Ingin Pindah Partai, Ingin Jadi Orang Bebas
Meski memilih mundur dari Golkar sekaligus pencalonan sebagai calon wakil gubernur Jakarta atau Jawa Barat, dirinya tidak ingin berpindah ke partai lain.
Ia hanya ingin menjadi pekerja sosial yang bebas dan tidak terikat oleh partai politik.
"(Saya) tidak berpindah ke parpol, saya ingin jadi orang bebas, saya akan jadi pekerja sosial," ungkap Jusuf Hamka.
Ia mengatakan dirinya akan menjadi milik semua rakyat dari Nusantara, bukan warga Jakarta atau Jawa Barat saja.
4. Ikuti Jejak Sahabat, Kesetiaan Nomor Wahid
Jusuf Hamka mengatakan keputusannya ini tanpa persetujuan dan tanpa sepengetahuan Airlangga Hartarto.
Ia menyebut, jika sahabatnya sudah mundur dari kursi ketua umum, maka dirinya menilai tidak ada lagi yang bisa dilakukan di Golkar.
"Ya tanpa persetujuan dan tanpa pengetahuan beliau, ya saya pikir beliau sudah mundur, saya mau apa lagi?"
"Oh iya, pasti dong. Sebagai manusia yang beradab, beretika. Begitu teman saya tersakiti, saya juga berasa sakit."
"Begitu teman saya sedih, saya pasti sedih. Begitu teman saya dihina, saya pasti ada di sampingnya," tambahnya.
Jusuf mengaku Airlangga memang sahabatnya sejak lama.
Sehingga jika sahabatnya memilih mundur, maka dirinya akan setia mengikuti jejaknya.