Jokowi soal Isu Reshuffle Kabinet: Kalau Diperlukan, Saya Masih Punya Hak Prerogatif
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi soal isu perombakan kabinet atau reshuffle yang dikabarkan bakal dilakukan pekan ini.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi soal isu perombakan kabinet atau reshuffle yang dikabarkan bakal dilakukan pekan ini.
Jokowi tak membantah soal kemungkinan itu.
Menurut Jokowi, reshuffle bisa terjadi jika diperlukan.
"Ya kalau diperlukan. Kalau diperlukan (bisa terjadi)," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers di Training Center PSSI Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Selasa (13/8/2024).
Saat kembali ditanya apakah reshuffle akan dilakukan dalam waltu dekat, Jokowi tak menjawab dengan gamblang.
Ia hanya kembali menekankan, reshuffle akan dilakukan jika diperlukan karena masih memiliki hak prerogatif.
"Saya kan sudah ngomong dari dulu, kalau diperlukan. Saya masih punya hak prerogatif," kata Jokowi.
Reshuffle dikabarkan akan terjadi dalam waktu dekat dan menyasar empat orang menteri.
Berdasarkan informasi yang beredar, ada empat menteri yang bakal di-reshuffle Jokowi.
Dikutip dari Kompas.com, keempatnya yakni Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Yasonna dan Arifin merupakan kader PDIP, sementara Siti Nurbaya kader Nasdem, dan Bahlil dari Partai Golkar.
Baca juga: Tanggapan Menteri ESDM soal Isu Kena Reshuffle, Jokowi Ikut Respons
Kader Gerindra, Supratman Andi Agtas, dikabarkan akan menjadi Menkumham menggantikan Yasonna.
Bahlil Lahadalia disebut akan menjabat Menteri ESDM menggantikan Arifin Tasrif.
Kemudian, ada pula Raja Juli Antoni yang disebut akan mengisi pos menteri LHK.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.