Kepala BKKBN Sebut Toxic Relationship Picu Meningkatnya Angka Perceraian
Toxic sendiri adalah isilah untuk seseorang yang memiliki sifat “beracun” atau pribadi yang suka menyusahkan bahkan merugikan orang lain.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dokter Hasto Wardoyo singgung soal keberadaan toxic relationship yang jadi penyebab perceraian.
Toxic sendiri adalah isilah untuk seseorang yang memiliki sifat “beracun” atau pribadi yang suka menyusahkan bahkan merugikan orang lain, baik secara fisik maupun emosional.
Menurut Hasto, keberadaan toxic relationship berawal dari individu yang bertemu dengan orang 'toxic'.
"Hati-hati toxic people karena menghasilkan toxic friendship dan toxic relationship," ujar dokter Hasto saat menghadiri Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024 Tingkat Provinsi Aceh, dilansir dari keterangan Resmi, Rabu (14/8/2024).
"Di dalam keluarga ada yang toxic ketemu sama temannya yang toxic menjadi super toxic. Orang toxic ketemu yang waras, yang waras jadi toxic," tambah dokter Hasto.
Lebih lanjut, dokter Hasto juga mengingatkan keluarga perlu berhati-hati terdapat anggota yang bersifat toxic megalonia.
Toxic megalonia adalah istilah untuk orang yang merasa dirinya paling hebat.
Dokter Hasto mengatakan megalonia termasuk gangguan mental emosional.
"Keluarga menjadi enggak tenteram. Masyarakat tidak mudah maju. Hubungan suami istri juga toxic dan akhirnya perceraian meningkat. Sejak 2015 sampai sekarang itu (perceraian) meningkat pesat," tegasnya.