Profil Yudian Wahyudi, Kepala BPIP Minta Maaf soal Paskibraka Putri Lebas Jilbab
Profil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi. Saat ini menjadi sorotan soal Paskibra putri diminta lepas jilbab.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) saat ini tengah menjadi sorotan karena isu meminta Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) putri nasional 2024 melepas jilbab saat pengukuhan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Ibu Kota Nusatara (IKN), Selasa (13/8/2024).
Yudian Wahyudi selaku Kepala BPIP menjelaskan, tak ada paksaan untuk melepas jilbab saat pengukuhan tersebut.
"Penampilan Paskibraka putri dengan mengenakan pakaian, atribut dan sikap tampang sebagaimana terlihat pada saat pelaksanaan tugas kenegaraan, yaitu Pengukuhan Paskibraka adalah kesukarelaan mereka dalam rangka mematuhi peraturan yang ada," kata Yudian dalam keterangannya, Selasa (14/8/2024).
Lebih lanjut, Yudian menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas peristiwa ini.
"BPIP menyampaikan terima kasih atas peran media memberitakan Paskibraka selama ini."
"BPIP juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas pemberitaan yang berkembang. BPIP mengapresiasi seluruh aspirasi masyarakat yang berkembang tersebut," ujar Yudian.
Lantas siapakah sosok Yudian Wahyudi ini? Berikut profilnya.
Profil Yudian Wahyudi
Yudian Wahyudi lahir pada 17 April 1960 di Balikpapan. Ia merupakan seorang akademisi.
Dilansir Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. adalah dosen tetap di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga dan jabatan fungsionalnya saat ini profesor.
Baca juga: Imbas Larangan Paskibraka Gunakan Jilbab, MUI Minta Jokowi Pecat Kepala BPIP
Sebelum ditunjuk sebagai Kepala BPIP pada 5 Februari 2020, Yudian menjabat sebagai rektor.
Ia adalah Rektor UIN Sunan Kalijaga periode 2016-2020.
Pendidikan
Dikutip dari laman uin-suka.ac.id, Yudian menamatkan pendidikan di IAIN Sunan Kalijaga pada tahun 1987.
Kemudian dirinya menyelesaikan S2 di kampus yang sama.
Sedangkan gelar doktor ia peroleh di McGill University.
1. S3: McGill University jurusan Islamic Studies (2002)
2. S2: IAIN Sunan Kalijaga jurusan Islamic Studies (1993)
3. S1: IAIN Sunan Kalijaga jurusan Peradilan Agama (1987)
Publikasi
Ia mempublikasikan buku referensi pada tahun 2015 dengan judul Hukum Islam antara Filsafat dan Politik.
Buku ini diterbitkan oleh Pesantren Nawesea Press.
Baca juga: Muhammadiyah Sebut Aturan BPIP Cacat Nalar, Kritik Larangan Paskibraka Lepas Jilbab
Pengabdian
Memberi pelayanan kepada masyarakat:
1. (2016): Editorial Board of International Journal of Pesantren Studies, Jakarta.
2. (2016): Pendiri Sunan Averroes Islamic Boarding School (TK, SD dan SMP).
3. (2016): Pendiri Yayasan Nawesea.
4. (2016): Penyandang Dana Beasiswa Yudian W. Asmin (Yudian W. Asmin Fellowship) untuk 45 anak SMP selama tiga tahun.
5. (2015): Menjadi Khatib Idul Adha 1436 H, di Masjid Al Falah, Jl. Tempel, Caturtunggal, Depok.
6. (2015): Editorial Board of International Journal of Pesantren Studies, Jakarta.
7. (2015): Pendiri Tarekat Sunan Anbia, Yogyakarta.
8. (2015): Nuzulul Quran, Masjid Agung Dr. Wahidin Soediro Hoesodo Kabupaten Sleman.
9. (2015): Imam-Khatib Idul Fitri, GOR, UNY.
10. (2015): “Pengajian dalam rangka Peringatan Tahun Baru Hijriah 1437 H.”, Pendopo Dipokusumo, Kabupaten Purbalingga.
11. (2015): Imam-Khatib Idul Adha, Ambarukmo Plaza, Yogyakarta.
(Tribunnews.com/Deni)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.