Selama 10 Tahun, Jokowi Kucurkan Ratusan Triliun untuk Perlindungan Masyarakat Miskin
nominal anggaran yang dikucurkan untuk sektor kesehatan melalui Kartu Indonesia Sehat, yang mencapai Rp 361 triliun selama 10 tahun.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan anggaran ratusan triliun yang dikucurkan dalam upaya perlindungan bagi masyarakat ekonomi bawah selama 10 tahun terakhir atau selama dirinya menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia.
Jokowi memaparkan, di antaranya nominal anggaran yang dikucurkan untuk sektor kesehatan melalui Kartu Indonesia Sehat, yang mencapai Rp 361 triliun selama 10 tahun.
"Upaya perlindungan bagi masyarakat ekonomi bawah juga telah memberi manfaat luas bagi masyarakat. Rp 361 triliun anggaran Kartu Indonesia Sehat selama 10 tahun," ujar Jokowi saat Sidang Tahunan MPR di Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Baca juga: Presiden Jokowi: Cakupan Internet Capai 79 Persen, Dorong Digitalisasi UMKM
Anggaran tersebut, menurut Jokowi, telah digunakan untuk membiayai layanan kesehatan lebih dari 92 juta peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) per tahun.
“Mulai dari usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia,” kata Jokowi.
Sedangkan di sektor pendidikan, pemerintah telah menggelontorkan Rp 113 triliun untuk anggaran Kartu Indonesia Pintar selama 10 tahun.
“Telah digunakan untuk pendidikan lebih dari 20 juta siswa per tahun, mulai SD sampai SMA/ SMK di seluruh Indonesia,” imbuh Jokowi.
Selain itu, kata Jokowi, pemerintah juga menggelontorkan Rp 225 triliun anggaran untuk Program Keluarga Harapan selama 10 tahun, yang telah dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu per tahun.
Baca juga: Jokowi kepada Prabowo: Tahun Depan Insya Allah Bapak yang Akan Menyampaikan Pidato Kenegaraan
Sedangkan di sektor ketenagakerjaan, pemerintah menggelontorkan Rp 60,3 triliun anggaran untuk program Pra Kerja selama 5 tahun, yang telah dimanfaatkan untuk menambah keahlian 18,8 juta pekerja yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Ini adalah pembangunan yang kita cita-citakan bersama. Pembangunan yang menyentuh semua lapisan masyarakat. Pembangunan yang memberi dampak bagi masyarakat luas. Pembangunan yang membuka peluang untuk tumbuh bersama,” ucap Jokowi.