Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Megawati: Konstitusi Harusnya Jadi Landasan Pemimpin, Ternyata Seenaknya Dibelokkan

Megawati Soekarnoputri mengatakan, konstitusi seharusnya menjadi landasan bagi pemimpin dan seluruh masyarakat tapi kini dibelokkan dengan seenaknya.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Megawati: Konstitusi Harusnya Jadi Landasan Pemimpin, Ternyata Seenaknya Dibelokkan
Dok PDIP
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. Megawati Soekarnoputri mengatakan, konstitusi seharusnya menjadi landasan bagi pemimpin dan seluruh masyarakat tapi kini dibelokkan dengan seenaknya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden kelima sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan, konstitusi seharusnya menjadi landasan bagi pemimpin dan seluruh masyarakat.

Hal ini disampaikan Megawati saat menjadi pembina upacara pengibaran bendera Merah Putih memperingati Kemerdekaan RI ke-79 di halaman Masjid At-Taufiq, Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (17/8/2024).

Menurut Megawati, kini konstitusi sudah mulai dibelokkan dengan seenaknya. Namun, dia tak menyebut siapa yang membelokkannya.

"Konstitusi yang harusnya menjadi landasan pokok bagi pemimpin dan seluruh rakyat Indonesia untuk dijalankan dengan selurus-lurusnya, ternyata bisa seenaknya dibelokkan arahnya," kata Megawati di lokasi.

Di sisi lain, kata dia, produk hukum penuh legalitas prosedural tanpa falsafah hukum dan kegunaannya bagi kepentingan rakyat.

"Seluruh upaya tersebut berjalan secara sistematis dengan kemasan wataknya yang sepertinya populis," ujar Megawati.

Baca juga: Respons Prabowo soal Megawati yang Sebut PDIP Ditinggalkan dalam Pilkada 2024

Selain itu, Megawati menyebut bahwa ada yang mencoba membelokkan sejarah cita-cita besar kemerdekaan melalui kekuasaannya.

Berita Rekomendasi

"Topangan kemerdekaan yang diletakan pada kedaulatan rakyat mencoba diganti dengan kedaulatan kekuasaan, hukum digeser maknanya dari keadilan yang hakiki menjadi alat intimidasi," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas