Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketum Golkar Kosong, Bamsoet Banjir Tepuk Tangan Saat Bilang Ingin Mencalonkan di Atas Podium

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet dibanjiri tepuk tangan saat  mengatakan ingin mencalonkan sebagai ketua umum.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ketum Golkar Kosong, Bamsoet Banjir Tepuk Tangan Saat Bilang Ingin Mencalonkan di Atas Podium
Tribunnews.com/Gita Irawan
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet berdiri di atas podium saat menyampaikan pidato kuncinya dalam Seminar Hari Konstitusi bertajuk Refleksi Ketatanegaraan: Quo Vadis Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia di Gedung Nusantara V Kompleks Parlemen Senayan Jakarta pada Minggu (18/8/2024). 

"Karena faktanya, pasca reformasi banyak menteri-menteri yang diakomodir bukan berdasarkan kapasitas dan kapabilitas. Tapi berdasarkan keharusan mengakomodasi, mengakomodasi. Betul? Ya itu fakta kehidupan demokrasi yang kita jalani saat ini. Power sharing," sambung dia.

Untuk itu ia mengajak agar sistem demokrasi yang dianut saat ini dipikirkan lagi baik buruknya.

Karena menurutnya pilihan sistem demokrasi yang sesuai dengan jati diri bangsa telah tertuang dalam sila keempat Pancasila.




"Tapi ya itu tadi, agar tidak ditafsirkan, diterjemahkan, dan diintrepertasikan secara sepihak. Mari kita renungkan bersama," kata Bamsoet.

Calon Kan Nggak Apa-Apa

Usai menyampaikan pidato kuncinya, Bamsoet undur diri keluar ruangan.

Saat itu, Bamsoet ditanya kembali oleh wartawan terkait seberapa kuat keinginannya untuk menjadi Ketua Umum Golkar.

BERITA TERKAIT

Bamsoet kemudian memjawabnya sambil terkekeh.

"Ya calon kan nggak apa-apa," kata Bamsoet.

Ia pun mengonfirmasi akan menemui dua sosok lain yang digadang-gadang jadi kandidat Ketua Umum Golkar menggantikan Airlangga Hartarto yang sebelumnya mundur.

Dua sosok tersebut adalah Menteri Investasi/Kepala BKPM Balhlil Lahadalia dan Plt Ketua Umum Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita.

"Jadi saya sedang cari waktu berembuk karena dari awal kan kita bertiga sepakat maju bersama melawan Airlangga Hartarto sebagai petahana. Sekarang situasinya berubah, kita mesti berembuk lagi," kata dia.

Menurutnya saat ini yang terpenting adalah menjaga soliditas partai agar jangan sampai terjadi dinamika yang bisa meretakkan Partai Golkar.

Ia mengatakan ada kesadaran kolektif yang harus dibangun di antara kader-kader Golkar untuk menyelamatkan partai berlambang pohon beringin itu usai Airlangga mundur sebagai ketua umum.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas