Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebelum Dicopot dari Menkumham, Yasonna Bertemu dengan Megawati dan Jokowi, Ini Isi Pertemuannya

Sebelum dicopot dari jabatannya sebagai Menkumham, Yasonna Laoly mengaku bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Sebelum Dicopot dari Menkumham, Yasonna Bertemu dengan Megawati dan Jokowi, Ini Isi Pertemuannya
Tribunnews.com/ rizki sandi saputra
Menteri Hukum dan HAM RI (Menkumham) Yasonna H Laoly saat ditemui awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (12/6/2024). Sebelum dicopot dari jabatannya sebagai Menkumham, Yasonna Laoly mengaku bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebelum dicopot dari jabatannya sebagai Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Laoly mengaku bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pertemuannya dengan Megawati terjadi saat isu dirinya terkena reshuffle mencuat ke publik.

“Saya kan menyampaikan beberapa waktu lalu, saya sampaikan, Bu (Megawati) beredar kabar ini (reshuffle),” kata Yasonna di Kompleks Kemenkumham, Jakarta, Senin (19/8/2024).

Ia membeberkan, sebenarnya Ketua Umum PDIP itu tak mempersoalkan kabar reshuffle itu.

Menurut Yasonna, Megawati melihat bahwa bongkar pasang jabatan di tingkat menteri adalah hal yang wajar.

Megawati mengerti bahwa presiden mempunyai hak memilih siapa yang akan membantunya dalam mengurus negara.

Yasonna lantas menyampaikan terima kasih kepada Megawati yang sudah merekomendasikan dirinya sebagai Menkumham kepada Jokowi pada 2014 silam.

BERITA REKOMENDASI

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Jokowi yang sudah memberikan kepercayaan kepadanya untuk menjadi Menkumham.

“Saya mengucapkan terima kasih kepercayaan yang diberikan Ibu Megawati Soekarnoputri kepada saya dan tentunya juga kepada Presiden Joko Widodo yang telah memberikan kepercayaan kepada saya,” tuturnya.

Pertemuan dengan Jokowi

Sebelum posisinya sebagai Menkumham digantikan politikus Partai Gerindra, Supratman Andi Agtas, Yasonna bertemu dengan Presiden Jokowi.

Baca juga: PDIP Tetap Kawal Jokowi Sampai Akhir Meski Menteri-menterinya Dicopot

Ia menceritakan, selepas Magrib pada Minggu, 19 Agustus 2024, dirinya dipanggil oleh Jokowi yang baru pulang dari Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Kemarin usai salat Magrib, saya bertemu dengan presiden. Beliau memanggil saya."


"Saya sampaikan, Bapak Presiden, terima kasih atas kepercayaan dan kesempatan kepada saya sebagai menteri Kemenkumham," ucap Yasonna usai Upacara dan Syukuran Hari Pengayoman ke-79 di Kantor Kemenkumham, Jakarta Selatan, Senin.

Lebih lanjut, Yasonna mengatakan tak ada yang sempurna karena kesempurnaan itu hanya milik Tuhan.

"Dalam pekerjaan saya, dalam keseharian saya sebagai pimpinan saudara maupun dalam pergaulan, mungkin ada di antara saudara yang kecewa," ungkapnya.

Sebagai pimpinan, kata Yasonna, tentu harus mengambil tindakan seperti pemecatan, rotasi, mutasi, maupun teguran. Oleh karena itu, dirinya meminta maaf kepada jajarannya.

Di sisi lain, Yasonna berujar sudah mempunyai firasat akan dicopot oleh Jokowi sebagai Menkumham.

Jauh sebelum di-reshuffle oleh Jokowi, Yasonna mengaku sudah mengenal baik sosok Supratman Andi Agtas yang adalah mantan Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI.

"Saya sudah bertemu dengan Pak Supratman. Jauh sebelum ini dan saya sudah dapat berita, lah, bocoran."

"Saya sudah mengenal baik Pak Supratman selama ini. Hubungan kami sebagai Kementerian dan Baleg itu, kan, intens dalam suatu reknas (rapat kerja nasional), pembahasan undang-undang, dan lain-lain," ungkapnya.

Yasonna menyatakan Supratman adalah sosok yang cocok untuk menggantikan posisinya.

"Beliau orang yang saya kira bisa meneruskan, orang yang baik, mampu, cakep untuk meneruskan menjadi pemimpin Kementerian Hukum dan HAM," ujar Yasonna.

Ia menyebut dirinya sudah siap dan menerima digantikan oleh Supratman Andi Agtas.

Apalagi, reshuffle adalah hak prerogatif presiden dan dirinya sudah merencanakan pengunduran diri sebagai persiapan menjadi anggota DPR.

"Saya dari kemarin sudah lebih siap, bahkan saya sudah menyampaikan ke ajudan, ke beberapa staf yang kayak 'Be ready, siap-siap'. Barang-barang saya sudah sedikit kemas-kemas."

"Harusnya saya pertengahan September saya sudah harus mengundurkan diri karena saya harus menyiapkan diri untuk segala surat-surat dokumen yang diperlukan untuk menjadi anggota DPR. Sudah sangat siap lahir batin," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Deni/Galuh/Ilham)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas