Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

VIDEO Kala Bahlil Singgung 'Raja Jawa' di Hadapan Kader Golkar: Jangan Main-main, Celaka Kita

Bahlil menuturkan, jika Partai Golkar bermain-main dengan sosok 'Raja Jawa' tersebut maka mereka akan celaka.

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia mengingatkan seluruh kader partai berlambang beringin untuk berhati-hati dengan sosok yang disebutnya sebagai 'Raja Jawa'.

Bahlil menuturkan, jika Partai Golkar bermain-main dengan sosok 'Raja Jawa' tersebut maka mereka akan celaka.

Hal itu disampaikan Bahlil, saat menyampaikan visi-misinya sebagai Calon Ketua Umum Partai Golkar tunggal, dalam acara Munas Partai Golkar IX, pada Rabu (21/8/2024).

Menteri ESDM itu mulanya mengatakan ia tidak memiliki kepentingan pribadi.

Ia mengatakan kepentingan ke depan adalah membawa Partai Golkar menjadi lebih baik lagi.

Ia kemudian menekankan, Partai Golkar akan terus mendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Hal itu dikarenakan, menurut dia, pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih itu merupakan kelanjutan dari pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

BERITA TERKAIT

Terkait hal itu, Bahlil juga mengingatkan agar Partai Golkar berhati-hati dan jangan bermain-main dengan sosok 'Raja Jawa' yang diduga mengarah ke Jokowi.

Ia menuturkan, jika Partai Golkar bermain-main dengan sosok 'Raja Jawa' tersebut maka mereka akan celaka.

"Jadi kita harus lebih paten lagi. Soalnya 'Raja Jawa' ini kalau kita main-main celaka kita. Saya mau kasih tahu aja jangan coba-coba main-main dengan barang ini, waduh," ucapnya.

"Ini ngeri-ngeri sedap barang ini saya kasih tahu. Udah waduh ini, dan sudah banyak, sudah lihat barang ini kan ya, tidak perlu saya ungkapkan lah," imbuh Bahlil.

Sebelumnya, Bahlil Lahadalia ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029.

Hal tersebut sebagaimana Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar IX, yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pada Rabu (21/8/2024).

Pantauan Tribunnews.com di lokasi, Ketua pimpinan sidang Munas ke-XI Partai Golkar, Adies Kadir, menanyakan kepada seluruh kader yang hadir mengenai persetujuan Bahlil menjadi pimpinan Golkar secara aklamasi.

Merespons hal tersebut, gemuruh suara para kader tampak terdengar. Mereka menyetujui Bahlil ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Mengetahui hal tersebut, Adies sebagai Ketua sidang langsung mengetok palu sidang sebanyak tiga kali.

Hal tersebut menjadi tanda disahkannya Bahlil sebagai Ketua Umum Partai Golkar 2024-2029.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar sekaligsu Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyinggung sejumlah tokoh yang kerap mendapatkan dukungan pemerintah untuk menjadi Ketua Umum Golkar.

Bahlil mempertanyakan kenapa dirinya dianggap salah ketika melakukan hal yang sama dengan para ketum Golkar terdahulu.

Bahlil awalnya menjelaskan sulitnya masuk kepengurusan DPP Golkar.

Bahlil kemudian mengungkit para tokoh terdahulu yang dekat dengan pemerintah dan bisa menjadi ketua umum, di antaranya Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, Setya Novanto, hingga Airlangga Hartarto.

Ketika Bahlil ingin berkompetisi jadi Ketum Golkar, Bahlil mengatakan dirinya salah karena dapat dukungan juga dari pemerintah.

Adapun dalam pidatonya, Bahlil menyampaikan beberapa poin yang menjadi visi-misinya sebagai Ketum Golkar. Mulanya, ia mengaku ingin membuat Golkar menjadi partai yang lebih modern dan maju.

Ia juga akan memperkuat konsolidasi di daerah-daerah.

Selain itu, Bahlil juga mengatakan, ingin fokus membentuk struktur kepartaian yang efektif dan efisien. Ia menyebut tidak ingin membuat struktur partai yang terlalu gemuk.

Ia menjelaskan, struktur partai gemuk dapat menurunkan kinerja dan produktivitas partai.

Selanjutnya, Bahlil menekankan pentingnya persatuan di internal Partai Golkar.

Oleh karena itu, ia berharap agar tidak ada lagi perpecahan berbagai faksi-faksi di internal partai berlambang pohon beringin tersebut.

Bahlil menekankan, Golkar di bawah kepemimpinannya akan mendukung penuh pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Bahkan, Golkar, katanya, berada di garda terdepan untuk mensukseskan program-program Prabowo-Gibran yang dinilai sebagai kelanjutan dari era Jokowi-Ma'ruf.

Selain itu, Bahlil menargetkan agar Golkar bisa meraih kemenenangan 60 persen di Pilkada 2024 dan menjadi partai nomor satu di Pileg 2029 mendatang.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas