Riset Populix: 46 Persen Perusahaan Kesulitan Cari Calon Karyawan, Banyak Pelamar tak Punya Skill
Menurut riset Riset Populix dan KitaLulus, sebanyak 46 persen perusahaan kesulitan saat mencari calon karyawan.
Editor: Dodi Esvandi
Ketersediaan jumlah lowongan untuk tingkat SMP (13%), S1 (16%) dan S2 (19%) masih sedikit dibandingkan dengan jumlah pencari kerjanya.
Di samping itu, secara rasio jumlah pencari kerja, pencari kerja lulusan IPS dan IPA cukup banyak, namun rasio lowongan kerja yang tersedia sedikit.
Co-Founder KitaLulus Stevien Jimmy mengatakan, secara umum temuan survei Populix dan big data KitaLulus sejalan, kualifikasi yang sering menjadi ketidakcocokan antara yang dimiliki dan diminta dalam lowongan kerja adalah jumlah pengalaman kerja, keterampilan teknis dan tingkat pendidikan.
“Oleh karena itu, KitaLulus berusaha membantu para pencari kerja dengan menyediakan fitur AI yang membantu menilai dan merekomendasikan kandidat terbaik terhadap kebutuhan loker pemberi kerja,” ujar Jimmy.
Kondisi ketimpangan ini membuat pencari kerja yang masih menganggur merasa lebih tidak percaya diri.
“Jika dilihat lebih dalam, responden pencari kerja yang saat ini belum memiliki pekerjaan lebih banyak yang merasa insecure karena lebih banyak mengungkapkan kesulitannya, seperti pengalaman yang dibutuhkan terlalu tinggi (68%), tingkat pendidikan yang dibutuhkan terlalu tinggi (59%), serta khawatir akan banyaknya saingan (53%),” jelas Vivi.
Meski begitu secara umum, pencari kerja tetap coba melamar walaupun kualifikasi syarat yang tertera pada lowongan lebih tinggi.
Syarat yang lebih banyak coba tetap dilamar adalah soft skill, pengalaman, dan keterampilan teknis.
Sedangkan batasan usia, tingkat pendidikan, dan keterampilan bahasa tetap coba dilamar, tetapi tidak sebanyak yang lain.
Riset Populix dan KitaLulus mengenai ketimpangan antara lowongan dan tenaga kerja disusun berdasarkan 3 data survei; survei kepada 1330 pencari kerja, survei terhadap 530 pencari kerja dan survei kepada 100 perusahaan serta analisis terhadap 1 juta data dari job portal KitaLulus.
Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni 2024.