Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Membawa Pesan Iman dan Persaudaraan
Menurut Romo Suharyo, hal ini harus dijaga dan dirawat di negeri Indonesia yang memiliki masyarakat yang beragam suku budaya maupun agamanya
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, menilai kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia membawa pesan iman, persaudaraan dan kasih.
Menurut Romo Suharyo, hal ini harus dijaga dan dirawat di negeri Indonesia yang memiliki masyarakat yang beragam suku budaya maupun agamanya.
"Kedatangannya diharapkan semakin menguatkan Bangsa Indonesia untuk membangun negara dalam semangat persaudaraan sejati," ujar Romo Suharyo.
Hal tersebut diungkapkan oleh Romo Suharyo dalam seminar nasional Unika Atma Jaya yang berjudul “Agama dan Kemanusiaan: Lintas Keyakinan Menuju Persaudaraan Sejati”.
Seminar ini, digelar dalam rangka menyambut kunjungan kenegaraan Paus Fransiskus ke Indonesia.
Romo Suharyo mengatakan iman yang sejati mewujud dalam persaudaraan yang tulus dan berbuah pada tindakan nyata.
"Kita dipanggil untuk saling peduli, terutama terhadap sesama dan lingkungan. Masalah lingkungan yang kompleks menuntut kita untuk menggabungkan berbagai ilmu disiplin, didukung oleh kekuatan doa, dan diwujudkan dalam tindakan nyata," ucapnya.
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, menyampaikan bahwa sudah saatnya kita sebagai manusia membangun kebersamaan yang hakiki.
Indonesia adalah bangsa yang ramah, toleran, dan menjunjung tinggi nila-nilai kemanusiaan.
"Kebaikan dan persatuan antar umat beragama adalah tujuan kita bersama. Saya tidak ingin menyorot perbedaan, melainkan lebih fokus pada upaya memperkuat persatuan dan kesatuan di antara kita. Karena pada hakikatnya, kita semua adalah bagian dari kemanusiaan yang sama," ujar Nasaruddin.
Baca juga: Ignasius Jonan Sediakan 250 Nakes dan ICU Mini untuk Jemaat Ibadah Misa di SUGBK Senayan
Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana, Sp. S (K), yang menyampaikan bahwa Unika Atma Jaya sebagai perguruan tinggi yang mengedepankan nilai-nilai intinya juga selalu menanamkan prinsip persaudaraan sejati.
“Lebih dari itu, prinsip toleransi dan membangun persaudaraan sejati selalu diutamakan. Ini juga menjadi keunggulan Atma Jaya dalam mendidik generasi muda untuk tidak melupakan nilai-nilai kehidupan,” ujar Prof. Yuda.
Sementara itu Ketua Yayasan Atma Jaya, Linus M. Setiadi, menyampaikan bahwa seminar ini menjadi momen untuk mendengar kesaksian dan pengalaman interaksi para tokoh serta kaum muda dalam kehidupan bermasyarakat yang dijiwai oleh persaudaraan sejati.
“Komunitas Atma Jaya sendiri masih terus berusaha menghidupi semangat persaudaraan sejati tersebut melalui karya nyata, baik dalam bidang pendidikan maupun kesejahteraan masyarakat,” ujar Linus.
Seminar diakhiri dengan peluncuran dua buku yaitu buku "Miserando Atque Eligendo: Teroboson, Kegelisahan, dan Peziarahan Paus Fransiskus" yang menceritakan pengalaman Paus Fransiskus dalam menghadapi berbagai peristiwa dan tantangan dalam hidupnya.
Lalu buku “Salve Peregrinans Spei! Salam bagimu Sang Peziarah Harapan” yang menceritakan tentang keragaman pandangan dan refleksi mendalam tentang kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia.