Rumah Cagub Aceh Bustami Hamzah Dilempar Granat, DPR Minta Aparat-Intelijen Koordinasi Lebih Intens
DPR meminta aparat dan intelijen melakukan koordinasi lebih intens setelah adanya peristiwa teror pelemparan granat ke kediaman cagub Aceh.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Dave Laksono meminta aparat penegak hukum (APH) melakukan koordinasi lebih intens dengan intelijen buntut teror pelemparan granat ke kediaman calon gubernur (cagub) Aceh, Bustami Hamzah.
Awalnya, Dave mengatakan konflik atau gesekan tidak dapat dihindari ketika Pilkada digelar.
Sehingga, dia mengungkapkan perlunya upaya mitigasi agar peristiwa yang dialami Bustami tidak terjadi di daerah lainnya.
"Setiap pilkada pasti ada potensi akan konflik atas gesekan dari macam pihak. Sekarang bagaimana kita melakukan mitigasi agar jangan sampai meluas," tuturnya kepada Tribunnews.com, Senin (2/9/2024).
Terkait kasus yang dialami Bustami, Dave meminta agar penanganannya dilakukan secara teliti karena Aceh merupakan daerah yang menjadi objek sensitif.
"Mengingat ini adalah daerah istimewa NAD (Nanggroe Aceh Darussalam), kita harus secara teliti dalam menentukan langkah-langkah pengamanan pesta demokrasi ini," katanya.
Secara teknis, Dave meminta agar APH berkomunikasi lebih intens dengan intelijen untuk memetakan potensi permasalahan agar peristiwa serupa dapat dicegah di daerah lainnya.
"Perlu koordinasi lebih intens antar para APH serta komunikasi intelijen, agar bisa memetakan semua potensi permasalahan," pungkasnya.
Sebelumnya, kediaman cagub Aceh, Bustami Hamzah di Kampung Pineung, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh dilempari granat oleh orang tak dikenal (OTK) pada Senin subuh sekitar pukul 05.15 WIB.
Baca juga: Kondisi Rumah Cagub Aceh Bustami Hamzah usai Dilempar Granat, 2 Pelaku Masih Diburu
Dikutip dari Serambinews.com, pelaku pelemparan terekam kamera CCTV ketika melakukan aksi pelemparan granat tersebut.
Berdasarkan rekaman itu, pelaku berjumlah dua orang yang berboncengan dengan menggunakan sepeda motor.
Beruntung, teror tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Di sisi lain, saat kejadian, Bustami tengah tidak berada di kediamannya.
Pada saat peristiwa terjadi, hanya ada keluarga dan kerabat dekatnya saja.