Jaga Masa Depan Bangsa, Perusahaan Ini Beri Bantuan untuk 100 Anak Suspek Stunting di Bandung
Dalam memerangi stunting, peran aktif berbagai pihak, terutama orang tua, sangatlah dibutuhkan dalam memastikan anak mendapatkan asupan bernutrisi
TRIBUNNEWS.COM - Masa depan anak bangsa menjadi tanggung jawab bersama yang harus senantiasa dijaga. Di saat yang sama, permasalahan stunting menjadi salah satu tantangan yang masih menghantui.
Stunting adalah suatu kondisi di mana tumbuh kembang anak terganggu akibat kurangnya asupan nutrisi baik pada anak atau ibu di masa kehamilan.
Dalam memerangi stunting, peran aktif berbagai pihak, terutama orang tua, sangatlah dibutuhkan dalam memastikan anak mendapatkan asupan makanan bernutrisi, mulai dari di masa kandungan hingga masa pertumbuhan.
Menyadari bahaya stunting yang masih menjadi permasalahan di Indonesia, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) pun tak tinggal diam dan turut berperan dengan menyalurkan bantuan untuk 100 anak suspect stunting di Kota Bandung.
Bantuan berupa uang tunai sebesar Rp250 Juta diserahkan secara simbolis oleh Direktur Keuangan Sido Muncul, Budiyanto kepada Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Dr. Budi Sartono, S.I.K., M.Si., M.Han pada hari Selasa (3/9/2024).
Penyerahan bantuan turut dihadiri oleh Ketua IDI Kota Bandung, dr. Dadan Gardea, Sp.OT dan PJ Walikota Bandung Ir. Bambang Tirtoyuliono, M.M. yang diwakili oleh Staf Ahli Walikota Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Dr. Asep Cucu Cahyadi, M.Si.
Bantuan akan diberikan langsung kepada para orang tua penerima bantuan. Masing-masing anak akan menerima uang tunai sebesar Rp500 ribu per bulan yang diberikan selama lima bulan pada periode September 2024 - Januari 2025. Selama itu pula, orang tua harus memberikan laporan kepada Sido Muncul mengenai perkembangan berat badan dan kesehatan anak-anak suspect stunting.
Direktur Keuangan Sido Muncul, Budiyanto mengatakan, Sido Muncul telah menjalankan program penanganan stunting sejak tahun 2023 dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup generasi muda Indonesia.
"Masa depan bangsa terletak di generasi muda. Jika generasi muda kita lebih sehat, maka masa depan kita akan terjamin. Karenanya Sido Muncul berpartisipasi dalam membangun masa depan bangsa dengan menyehatkan anak-anak bangsa, salah satunya dengan membantu anak-anak yang terdampak stunting," ujar Budiyanto.
Dukung Pemenuhan Gizi Anak Stunting di Kota Bandung
Bukan jadi yang pertama kali, Sido Muncul sudah 7 kali berkontribusi memberikan bantuan kepada anak stunting, seperti di Cipete Selatan Jakarta sebanyak 13 anak, kemudian Kabupaten Semarang sebanyak 76 anak, Kabupaten Gianyar Bali sejumlah 100 anak, melalui RSI Jakarta Cempaka Putih 40 anak, dan di Kabupaten Semarang 95 anak, di Kota Cimahi 150 anak. Ditambah dengan penerima 100 anak di Kota Bandung kali ini, perusahaan herbal kebanggaan Indonesia tersebut telah membantu total 574 anak suspect stunting.
Pemilihan Bandung sebagai lokasi penyerahan bantuan tentunya bukan tanpa alasan. Hal ini didasarkan pada tingginya angka kasus stunting di daerah tersebut, sehingga Sido Muncul terdorong untuk turun langsung memberikan bantuan.
“Dari data yang diterima Sido Muncul, anak stunting di Bandung cukup tinggi sehingga pihaknya tergerak untuk menangani stunting. Sebagai perusahaan herbal yang memiliki visi untuk menjadi perusahaan yang memberikan manfaat bagi masyarakat, Sido Muncul ingin membantu dalam penanganan stunting,” ujar Budiyanto.
Budiyanto menjelaskan dalam mendukung tumbuh kembang anak, orang tua perlu memerhatikan asupan gizi dan nutrisi anak dengan baik guna membantu mencegah terjadinya stunting.
“Kami berharap dana tersebut dapat digunakan untuk membeli makanan bergizi yang membantu anak-anak menangani stunting. Ke depannya, kami mengajak perusahaan lain untuk turut serta membantu mencegah stunting di berbagai wilayah Indonesia," tambahnya.
Devina (24), salah satu penerima bantuan dari Bandung Wetan, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan yang diberikan dari Sido Muncul.
"Alhamdulillah (bantuan) ini sangat membantu buat anak saya mengatasi masalah stunting ini untuk asupan gizi bagi anak saya. Anak saya ini alergi laktosa dan enggak terbantu oleh susu dan beratnya enggak naik-naik sejak 3 bulan," katanya
Sementara itu, Eva Soliha (29), orang tua lain yang juga menerima bantuan mengatakan bahwa anaknya lahir dengan berat badan rendah dan sulit bertambah meskipun asupannya terjaga.
“Bantuan ini sangat membantu, dan saya akan gunakan Rp500 ribu ini untuk membeli susu dan stok telur, sesuai arahan dokter," katanya.
Pentingnya Sinergi dengan Berbagai Stakeholder
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono menyampaikan penanganan stunting perlu dipercepat untuk mencapai target penurunan angka stunting sampai ke angka 14 persen dan tahun ini di angka 13 persen.
Ia menjelaskan bahwa 100 anak yang menerima bantuan dari Sido Muncul tersebar di lima kecamatan, yakni Sukajadi, Lengkong, Cicendo, Sumur Bandung, dan Bandung Wetan.
"Alhamdulillah berkat kerja sama dari program CSR yang bagus dari Sido Muncul berupa bantuan uang tunai langsung ke orang tua penerima ini, kami tentu akan melakukan pengawasan. Bahkan Bhabinkamtibmas jika perlu akan cek seminggu sekali," katanya.
Kombes Budi berpesan agar orang tua memanfaatkan dana yang didapatkan untuk membeli makanan-makanan bergizi dan vitamin untuk anaknya. Jika didapati uang yang diberikan untuk hal-hal lain, maka bantuan itu pun bisa dialihkan ke orang lain.
“Tugas kami adalah melakukan pengawasan dan evaluasi secara rutin setiap bulan. Jika tidak ada peningkatan, bantuan akan dialihkan, karena bantuan ini benar-benar ditujukan kepada keluarga yang membutuhkan,” ujar Budi.
Sementara itu, Staf Ahli Wali Kota Bandung, Asep Cucu Cahyadi yang mewakili Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengucapkan rasa bangga dan apresiasi kepada Sido Muncul.
"Saya mengapresiasi kerja sama Polrestabes Bandung, IDI Kota Bandung serta realisasi program CSR Sido Muncul yang menjadi cermin kuat kolaborasi semua pihak dalam upaya menurunkan angka prevalensi stunting. Semoga kegiatan ini menjadi sarana komitmen dan kerja sama para pihak untuk dapat memperkuat upaya mengatasi stunting dalam rangka mencetak sumber daya manusia masa depan yang sehat, berkualitas dan berdaya saing," ujar Asep.
Penulis: Muh. Fitrah H. | Editor: Anniza Kemala
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.