Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Duka Anies Baswedan, Mahfud MD hingga Arie Kriting dengar Kabar Ekonom Faisal Basri Meninggal Dunia

Anies Baswedan, Mahfud MD hingga Arie Kriting mengucap duka atas meninggalnya ekonom Faisal Basri, cerita Arie saat mahasiswa bertemu sang ekonom

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Duka Anies Baswedan, Mahfud MD hingga Arie Kriting dengar Kabar Ekonom Faisal Basri Meninggal Dunia
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Ekonom Faisal Basri menghadiri acara diskusi publik "Indonesia Tanah Air Kita" yang digelar di FX, Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (14/11/2016). Anies Baswedan, Mahfud MD hingga Arie Kriting mengucap duka atas meninggalnya ekonom Faisal Basri, cerita Arie saat mahasiswa bertemu sang ekonom. TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN 

Sebelumnya, Tauhid menginformasikan melalui pesan singkat WhatsApp pada grup ruang diskusi terkait ekonomi.

Adapun pesan WhatsApp tersebut berbunyi:

Innalillahi wa innailaihi rodji’un




Telah berpulang ke rahmatullah hari ini Kamis, 5 September 2024, pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta, suami, ayah, anak, abang, adik, uwak, mamak, kami tersayang:

Bp. Faisal Basri bin Hasan Basri Batubara pada usia 65 tahun

Mohon doanya semoga Rahimahullah diberikan tempat terbaik Jannatul Firdaus, diampuni segala khilafnya, dilapangkan kuburnya, diterima amal ibadahnya, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan.

Kami yang kehilangan: Syafitrie (Fitrie) Anwar Ibrahim Basri Siti Nabila Azuraa Basri Muhammad Attar Basri Beserta ibu, adik-adik, abang, kakak dan keponakan semua

BERITA TERKAIT

Rumah Duka: Komplek Gudang Peluru Blok A 60 Jakarta Selatan

Info Pemakaman : Berangkat sekitar Ba’da Ashar dari masjid Az Zahra, Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan.

Profil Faisal Basri

Faisal Basri ditemui di FGD
Faisal Basri ditemui di FGD "Penyelesaian Kasus Jiwasraya Terhadap Kinerja Sektor Keuangan dan Kepercayaan Investor" di Jakarta, Kamis (12/3/2020). (Yanuar Riezqi Yovanda)

Faisal Basri adalah ekonom dan politikus asal Indonesia.

Pemilik nama Faisal Nur Fiqih itu merupakan lulusan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (UI).

Ia adalah keponakan dari mendiang Wakil Presiden RI, Adam Malik.

Lulus dari UI pada 1985, Faisal Basri melanjutkan pendidikan S2 dan sukses meraih gelar Master of Arts bidang ekonomi di Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika (1988).

Dikutip dari lpem.org, kariernya sebagai akademisi dimulai dari pengajar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UI untuk mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi (1981-sekarang).

Ia juga merupakan pengajar pada Program Magister Akuntansi (Maksi), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP), dan Program Pascasarjana Universitas Indonesia (1988-sekarang).

Pada 1996, Faisal Basri pernah menerima penghargaan selaku Dosen Teladan III UI.

Faisal Basri juga pernah diamanatkan menjadi Ketua Jurusan ESP (Ekonomi dan Studi Pembangunan) FEBUI (1995-1998) dan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta (1999-2003).

Ia merupakan pendiri Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) (1995-2000).

Di bidang pemerintahan, Faisal Basri pernah mengemban amanah sebagai anggota Tim Perkembangan Perekonomian Dunia pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN (1985-1987) dan anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI (2000).

Selain mengajar, Faisal Basri juga kerap menulis buku dan artikel di berbagai jurnal serta media massa.

Tahun 2002, ia diangkat menjadi anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

Faisal Basri juga terjun ke dunia politik dengan mendirikan Majelis Amanah Rakyat (Mara).

Mara merupakan cikal bakal Partai Amanat Nasional (PAN).

Di partai berlambang matahari itu, Faisal Basri mengemban tugas sebagai Sekretaris Jendera (Sekjen) periode 1998-2000.

Pada 2000, ia keluar dari partai yang saat itu dipimpin Amien Rais dan mendirikan organisasi Pergerakan Indonesia yang mencita-citakan politik bersih, berkarakter, dan berideologi.

Sejumlah tokoh ikut mendirikan organisasi tersebut, antara lain Budiman Sudjatmiko dan Faisol Reza.

Budiman Sudjatmiko sempat bergabung dengan PDIP tapi kemudian dipecat, sedangkan Faisol Reza merupakan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Pada Oktober 2011, Faisal Basri menggandeng Biem Benyamin, putra tokoh legendaris Betawi Benyamin Sueb untuk mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen.

Namun, ia tidak berhasil memenangkan Pilkada 2012 sebab mendapat suara lebih sedikit dari Joko Widodo, Fauzi Bowo, dan Hidayat Nur Wahid.

Namun, pasangan ini mendapatkan lebih banyak suara ketimbang Alex Noerdin dan Hendardji Soepandjo.

(Tribunnews.com/ Chrysnha, Endrapta Ibrahim)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas