Polda Metro Jaya Terima Laporan Staf Arsjad Rasjid soal Dugaan Pengeroyokan oleh Umar Kei c.s.
Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut pihaknya tengah memproses laporan dugaan pengeroyokan oleh Umar Kei Cs pada staf Arsjad Rasjid, Arif Rahman.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Febri Prasetyo
"Akhirnya kami bergeser dari aula yang tempat kami berkumpul 50 orang itu ke tempat rapat meeting. Jadi, di situ kami bicara, kami menyampaikan, dan Pak Umar Kei juga terlibat di situ. Terakhir saya menyampaikan bahwa ini adalah urusan Kadin," lanjut dia.
Dalam pertemuan itu, sempat terjadi cekcok hingga akhirnya Ari mengaku dianiaya, Arif kemudian marah dan bangkit dari kursinya.
"Beliau (Umar Kei) marah. Berdiri mengambil minuman kaleng Nescafe langsung menimpuk ke arah mata saya dan saya kena di pelipis. Saya agak marah, saya bangun ternyata anak buah pak Umar ada di sebelah kiri saya langsung menyerang saya gitu," sambung Arif.
Atas aksi pengeroyokan tersebut, Arif pun melaporkan Taufan dan Umar Kei kepada Polda Metro Jaya. Laporan teregistrasi dengan nomor LP/B/5591/IX/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA tanggal 17 September 2024.
Baca juga: Menkumham Sebut Keabsahan Ketua Umum Kadin Berada di Tangan Presiden Melalui Keppres
Kadin Kubu Arsjad Rasjid Ngantor di Luar Menara Kadin demi Hindari Konfrontasi Fisik
Sebelumnya, Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia kubu Arsjad Rasjid mengaku terusir dari kantor mereka di Menara Kadin, setelah Anindya Bakrie terpilih sebagai Ketua Umum Kadin Indonesai dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kadin, Sabtu, 14 September 2024 di Jakarta.
Wakil Ketua Umum Bidang Hukum dan HAM Kadin Indonesia Dhaniswara K. Harjono mengatakan aktivitas kepengurusannya kini dikelola di luar Menara Kadin seperti konferensi pers yang diadakan hari ini, Selasa (17/9/2024) ini, mereka gelar di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan.
Seorang wartawan bertanya mengapa kepengurusannya mengadakan kegiatan bukan di Menara Kadin, padahal Kadin Indonesia kubu Arsjad Rasjid merupakan yang sah secara hukum dan berhak mengendalikan roda organisasi sampai 2026.
Dhanis mengatakan faktanya mereka memang terusir dari Menara Kadin.
Baca juga: 21 Kadin Daerah Tolak Munaslub yang Tunjuk Anindya Bakrie Jadi Ketua Umum, Ini Daftarnya
"Itu bukan cuman terkesan. Faktanya begitu (terusir)," katanya dalam konferensi pers pada Selasa ini.
Pihaknya menyelenggarakan semua kegiatan di luar Menara Kadin hanya demi menghindari konfrontasi dengan kubu Anindya Bakrie.
Dalam menyikapi kisruh internal di Kadin, ia meyakini hukum akan menentukan siapa yang benar dan salah.
"Kita cinta damai. Kita menghindar dari konfrontasi frontal secara langsung. Kita mengendaki bahwa yang jadi panglima ini hukum. Biarkan nanti hukum yang bicara yang mana benar pasti akan muncul kebenaran, yang mana salah pasti akan bisa dibuktikan," ujar Dhanis.
Baca juga: KSPSI Akui Arsjad Rasjid Ketum Kadin: Jangan Ada Pihak Menyeret Jokowi & Desak Keluarkan Keppres
Setelah kisruh internal di Kadin, ia berharap semuanya bisa kembali seperti semula.
"Jadi prinsipnya kita mau baik-baik loh. Nanti pascapenyelesaian masalah ini pun kita juga menginginkan semua baik-baik adanya."