Prabowo Sebut Ekonomi Neoliberalisme Tidak Cocok dengan Pancasila dan UUD 1945
Prabowo Subianto menyebutkan ekonomi kapitalisme neoliberalme tak cocok dengan Pancasila dan UUD 1945.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden terpilih RI Prabowo Subianto menyebutkan ekonomi kapitalisme neoliberalme tak cocok dengan Pancasila dan UUD 1945.
Adapun hal itu disampaikan Prabowo pada tayangan pidatonya di acara Peringatan 3 Tahun Kebangkitan Klas Buruh di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (18/9/2024).
Baca juga: Prabowo Tegaskan Indonesia Harus Berani Berantas Korupsi hingga Penyelewengan UUD
"Saudara-saudara telah mengenal bahwa saya telah memperjuangkan keadilan ekonomi. Saya memperjuangkan ekonomi Pancasila, ekonomi kekeluargaan bukan ekonomi kapitalisme neoliberal," kata Prabowo dalam pidatonya.
Prabowo mengatakan bahwa hal itu seringkali tidak cocok dengan Pancasila dan UUD 1945.
"Karena itu saudara-saudara tentunya saya berharap bahwa kita terus akan bekerja sama saling mendukung, memberi semangat, saling mengoreksi," kata Prabowo.
Kemudian Menteri Pertahanan itu mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya.
Baca juga: Setelah Jadi Presiden RI, Prabowo akan Lupakan IKN Proyek Prioritas, Kelanjutan di Tangan Gibran
Atas hal itu Prabowo meyakini Indonesia akan menjadi negara maju.
"Kita harus menguasai dan mengelola kekayaan bangsa kita dengan sebaik-baiknya. Kita harus mitigasi harus berani untuk memberantas korupsi penyelewengan dan pengingkaran terhadap Undang-Undang Dasar yang kita cintai ini," tegas Prabowo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.