Megawati Kenakan Kerudung Putih Fatmawati saat Ziarah ke Makam Imam Al Bukhari, Air Matanya Jatuh
Dimana, Megawati mengenakan kerudung yang dahulu dikenakan ibu kandungnya, Fatmawati Soekarno.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden kelima RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, berziarah dan berdoa di makam Imam Al Bukhari, Samarkand, Uzbekistan, yang sedang direnovasi, Jumat (20/9/2024).
Imam Al Bukhari adalah perawi hadis Nabi Muhammad SAW yang paling banyak dan paling sahih.
Dalam kesempatan itu, Megawati menggunakan kerudung berwarna putih.
Ternyata kerudung itu memiliki makna khusus bagi Megawati.
Dimana, Megawati mengenakan kerudung yang dahulu dikenakan ibu kandungnya, Fatmawati Soekarno.
"Saat ziarah ke Makam Imam Bukhari, Ibu Megawati sengaja menggunakan kerudung yang dahulu dikenakan ibu kandungnya, Fatmawati Soekarno. Kerudung tersebut disimpan dengan baik menjadi barang koleksi Megawati peninggalan orang tuanya tersebut," kata Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah yang turut mendampingi Megawati di Samarkand.
"Ibu Megawati sengaja menggunakan kerudung Fatwmati saat ziarah ke makam Imam Bukhari karena ingin menunjukkan penghormatan dari kedua orang tuanya, Bung Karno dan Fatmawati di mana makam Imam Bukhari itu ditemukan dan dipugar oleh pemerintah Uni Soviet atas permintaan Presiden Soekarno tahun 1956 dan ibu Fatmawati sebagai seorang ibu yang banyak mengajarkan nilai-nilai agama Islam kepada Megawati dan putra-putri Bung Karno yang lain," sambung Basarah.
Baca juga: Sebulan Lagi Lengser dari Kursi Presiden, Rumah Pensiun Jokowi di Karanganyar Baru Bangun Pondasi
Baca juga: Berdiri di Atas Lahan Seluas Lapangan Bola, Maruf Amin Bahagia Dapat Rumah dari Negara
Wakil Ketua MPR RI itu menjelaskan Fatmawati adalah putri dari seorang pimpinan organisasi Islam bernama Muhammadiyah di Bengkulu.
Bung Karno juga banyak belajar tentang Islam hingga menjadi anggota dan pimpinan Muhammadiyah pada tahun 1938-1942 karena berguru dengan Hassan Tjik Dien yang kemudian menjadi bapak mertuanya karena pernikahannya dengan Fatmawati.
Menurut Basarah, begitu besar penghormatan Megawati kepada perawi hadis-hadis Nabi Muhammad SAW, hingga saat berziarah dan berdoa di makam Imam Bukhari, Megawati sambil menitikkan air mata.
"Megawati mendoakan agar bangsa Indonesia, khususnya umat Islam Indonesia dapat menjadikan hadis-hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dapat menjadi rujukan dan pencerahan dalam menjalankan nilai-nilai Ketuhanan yang membawa nilai kemajuan bagi peradaban umat Islam dan juga umat manusia di muka bumi. Islam menurut Megawati adalah agama yang rahmatan lil alamin, agama yang menjadi rahmat bukan hanya bagi segenap umat manusia tapi juga rahmat bagi alam semesta," jelas Basarah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.