Prabowo Subianto Ungkap Kemungkinan Pecahnya Perang Dunia Ketiga
Prabowo menilai penting Indonesia menjalin kerja sama bilateral dari sektor pertahanan seperti yang sedang dibahas saat ini oleh Komisi I
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan RI (Menhan) Prabowo Subianto menyatakan, dalam beberapa waktu mendatang potensi terjadinya perang dunia ke-III sangat terbuka.
Pernyataan itu disampaikan oleh Prabowo saat hadir dalam rapat kerja terakhir dengan Komisi I DPR RI, Rabu (25/9/2024).
Mulanya, Prabowo menyinggung soal gejolak geopolitik dan peperangan di seluruh bagian dunia.
"Saudara-saudara sekalian situasi dunia saat ini dalam keadaan yang tidak baik-baik saja yang sebenarnya adalah suatu ketegangan yang sangat-sangat runcing di belahan dunia yang masih jauh tetapi sangat berpengaruh ke seluruh dunia," kata Prabowo dalam rapat kerja bersama Komisi I, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.
Dalam posisi ini, Prabowo lantas mengingatkan soal potensi terjadinya konflik atau perang dunia ketiga.
Baca juga: Rapat Terakhir dengan Komisi I DPR RI, Prabowo Subianto Minta Maaf atas Kinerjanya
Bahkan kata Prabowo, beberapa pakar pertahanan dunia juga menilai kondisi tersebut akan terjadi.
"Bahkan para pakar-pakar pertahanan dan strategi dunia mengatakan bahwa kita sekarang berada dalam kondisi yang sangat mendekati kemungkinan pecahnya Perang Dunia Ketiga," tutur dia.
Meski Indonesia kata Prabowo, tidak termasuk dalam negara yang merupakan negara non-blok maka, sejatinya Indonesia tidak memiliki keterlibatan apapun.
Namun, Presiden terpilih RI itu mengingatkan soal adanya dampak yang sangat besar bisa dirasakan oleh Indonesia.
"Alhamdulillah tradisi Indonesia adalah sebagai negara non-blok yang tidak mengikuti blok manapun Tradisi ini kita pertahankan namun, kalau terjadi perang nuklir di dunia walaupun kita tidak terlibat, saya kira kita akan merasakan dampaknya yang sangat sangat berat," ujar dia.
Prabowo lantas mengulas dampak yang turut dialami Indonesia atas terjadinya perang dunia ke-I dan ke-II.
Kata dia, saat itu, dampaknya sungguh luar biasa turut dialami oleh Indonesia.
Atas hal itu, dirinya menilai penting Indonesia menjalin kerja sama bilateral dari sektor pertahanan seperti yang sedang dibahas saat ini oleh Komisi I.
"Saya terus menerus bertahun-tahun saya peringatkan seluruh bangsa bahwa Indonesia harus kuat untuk menjaga diri kita Karena kita memiliki kekayaan alam yang sangat luar biasa," tutur Prabowo.
Dimana, Komisi I tengah membahas 5 Rancangan Undang-Undang (RUU) kerja sama negara dengan lima negara di dunia.
Adapun lima negara tersebut yakni Prancis, India, Uni Emirat Arab, Brazil hingga Kamboja.
"Lima negara ini adalah negara-negara yang penting bagi kita Saya berterima kasih atas kerja keras Komisi 1 sehingga kita hari ini bisa menyelesaikan pembahasan tentang Kelima RUU ini," tandas dia.