Gaungkan Korporasi Pertanian Modern, Ini Tujuan Kementan
Pertanian modern merupakan program inisiatif Kementan untuk memperluas lahan produktif padi dengan mengintegrasikan sub sektor terkait.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, KAPUAS - Guna memperkuat sektor pertanian Indonesia dengan meningkatkan kemampuan dan keahlian Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian terutama di kalangan generasi muda, Kementerian Pertanian (Kementan) menginisiasi dengan pertanian modern.
Program ini berfokus pada integrasi manajemen agribisnis dan korporasi.
Baca juga: Sukses Transformasi Pertanian Tradisional ke Modern, Prabowo Apresiasi Kinerja Mentan Amran
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan pertanian modern merupakan program inisiatif Kementan untuk memperluas lahan produktif padi dengan mengintegrasikan sub sektor terkait dalam rangka mewujudkan swasembada dan lumbung pangan dunia tahun 2029.
"Tentunya program ini melibatkan dukungan dari berbagai pihak mulai dari Pemerintah Daerah, para penyuluh pertanian dan tentunya petani milenial," sebut Mentan Amran.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengungkapkan bahwa untuk mencapai target swasembada pangan, maka kita sebagai insan pertanian harus selalu berkoordinasi dan bersinergi dengan baik.
"Kementan telah meluncurkan program-program andalannya guna mencapai target tersebut, salah satunya adalah Program IMMACo," ungkap Santi.
Program IMMACo merupakan program yang mengkoordinasikan petani dan penyuluh pertanian sebagai aktor utama dalam peningkatan produksi padi nasional sehingga luas panen bertambah serta meningkatkan produksi padi.
Baca juga: Targetkan Swasembada Pangan, Mentan Amran Bangun Cluster Pertanian Modern di Kalimantan Tengah
Menindaklanjuti hal tersebut, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan) Bustanul Arifin Caya melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Kunker tersebut sekaligus menghadiri pembentukan Koperasi menuju pertanian modern berbasis produksi dan layanan jasa alsintan (UPJA) di Aula Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas Provinsi Kalteng, Kamis (12/09/2024).
Bustanul menyampaikan jika pertemuan ini bertujuan untuk mencapai kesepakatan pembentukan Koperasi dalam rangka membangun pertanian modern berbasis produksi melalui pelayanan jasa alsintan yang lebih propesional. Selain juga untuk peningkatan SDM guna pengelolaan lahan pertanian yang potensinya di Kabupaten Kapuas.
Dengan keterbatasan tenaga kerja, pemanfaatan mekanisasi pertanian yang modern sangat diperlukan selain SDM yang profesional sehingga potensi lahan dapat termanfaatkan dengan baik dan optimal. Sehingga alsintan dapat terkelola dengan baik dan profesional dijadikan bisnis yang menguntungkan, sekaligus dapat mengoptimalkan pemanfaatan lahan pertanian yang ada, ujar Bustanul.
Bustanul menambahkan bahwa kawasan pertanian modern dicirikan dengan tiga hal yaitu: Adanya mekanisasi Pertanian, Penguatan Kelembagaan Petani menjadi Lelembagaan Ekonomi Petani dalam bentuk UPJA dan Gapoktan dengan identitas Bisnis dan Inovasi teknologi.
"Koperasi terbentuk harus berdasarkan kebutuhan kelompok dan tujuan bersama. Karena koperasi memperkuat kelembagaan petani yang ada sehingga para petani bergabung dan dapat meningkatkan nilai tawar yang lebih. Sehingga memudahkan untuk mendapatkan saprodi dan akses-akses informasi pertanian selain juga memudahkan koordinasi," tambahnya.
Selain itu terbentuknya organisasi UPJA agar corporate area alsintan dapat dioptimalkan dan pengarturan pola kerja serta pemeliharaan alsintan lebih terencana. Kondisi alsintan harus selalu diperhatikan dengan baik, sehingga pemnafaatannya dioptimalkan dan pada dapat memperkuat ekonomi dan pendapatan petani lebih meningkat.