TRIBUNNEWS.COM - Brigadir Jenderal Polisi atau Brigjen Pol. Dedy Murti Haryadi, S.I.K., M.Si. adalah seorang perwira tinggi (Pati) di dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

Di Polri, Brigjen Dedy Murti Haryadi diamanahkan untuk mengemban jabatan sebagai Penyidik Tindak Pidana Utama Tingkat II Bareskrim Polri.

Jenderal bintang satu ini mulai menduduki posisi di Bareskrim tersebut pada tanggal 20 September 2024.

Sebelum itu, Dedy Murti sempat terlebih dahulu menjabat sebagai Koordinator Staf Pribadi Pimpinan (Koorspripim) Polri.

Rekam jejak Brigjen Dedy Murti pun cemerlang di Korps Bhayangkara.

Berusia 46 tahun, Dedy berhasil menjadi salah satu jenderal termuda di tubuh Polri.

Selain itu, berbagai kasus kriminal yang menyita perhatian publik pernah ditanganinya.

Baca juga: Brigjen Pol. Chaidir, S.H., S.I.K., M.Si., M.P.P., M.Han.

Ia tercatat pernah menangani kasus kopi sianida Mirna Salihin, kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan, hingga turut serta dalam Satgas Anti Mafia Bola (2019).

Namun, nama Dedy Murti Haryadi juga sempat menjadi sorotan karena kasus yang menyeret bekas Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.

Saat itu, dalam dakwaan Ferdy Sambo, nama Dedy Murti Haryadi yang saat itu masih berpangkat Kombes, disebut-sebut menghubungi Brigjen Pol Benny Ali pasca kejadian penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat, 8 Juli 2022.

Sementara itu, dalam dakwaan kedua Ferdy Sambo, disebutkan bahwa Benny Ali mendapat telepon dari Kombes Dedy Murti sebagai Koorspripim Kapolri pada Jumat, 8 Juli 2022 sekira jam 20.45 WIB untuk menyampaikan agar menghadap Pimpinan.

Kehidupan pribadi

Brigjen Pol Dedy Murti lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada tanggal 15 Desember 1977.

Dedy Murti memiliki seorang ayah yang dulunya bertugas sebagai anggota TNI AD yakni bernama Letnan Kolonel  Infanteri (Letkol Inf.) H Suhadi.