Muhammadiyah: Jika Diberi Amanah Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Kita Pertimbangkan
Muhammadiyah menyatakan terbuka jika di kemudian hari ada tawaran mengisi pos menteri dari pemerintahan terpilih Prabowo-Gibran.
Penulis: willy Widianto
Editor: Endra Kurniawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menyatakan terbuka jika di kemudian hari ada tawaran mengisi pos menteri dari pemerintahan terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Muhammadiyah siap mempertimbangkan jika tawaran itu datang.
"Karena kita bukan parpol dan tak masuk tim sukses, kita serahkan seluruhnya ke Prabowo. Yang sudah-sudah, kita tak pernah minta jatah. Tapi, kalau diberi amanah, kita akan pertimbangkan dan itu tidak ada masalah," kata Sekretaris PP Muhammadiyah, Izzul Muslimin, dalam pernyataannya, Kamis (3/10/2024).
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya berharap Menteri Pendidikan dari kabinet Prabowo-Gibran diisi oleh kader Muhammadiyah. Pernyataan itu dia kemukakan dalam acara Sumbang Pemikiran Rektor PTMA untuk Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta, kemarin.
Izzul menganggap pernyataan Zulkifli itu merujuk pada sejarah. Karena, lanjut dia, dalam sejarahnya hubungan PAN dengan Muhammadiyah itu cukup erat.
"Meski, hubungan itu secara organisatoris tak terkait," kata dia.
Merujuk sejarah, ketika ada tawaran untuk ikut membangun negeri, tawaran itu akan dibawa ke forum yang lebih tinggi. Dalam hal ini ke jajaran pimpinan Muhammadiyah.
Baca juga: 15 Tahun Dukung Prabowo di Pilpres, PAN Berharap Dapat Banyak Jatah Menteri di Kabinet Prabowo
"Dari situ kemudian muncul berbagai pandangan. Namun, prinsipnya selama ini belum pernah menolak," kata Izzul.
Selama tawaran itu relevan dengan visi Muhammadiyah, Izzul meyakini hal itu tak masalah. Sejauh ini Muhammadiyah selalu menyuarakan persoalan sosial, keagamaan, dan pendidikan.
(*)