Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

20 WNI Tiba di Tanah Air, Ones Berharap Bisa Lanjutkan Kuliah di Lebonan Usai Konflik Berakhir

Sebanyak 20 warga negara Indonesia (WNI) plus 1 orang warga negara Lebanon tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Senin pagi.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Dewi Agustina
zoom-in 20 WNI Tiba di Tanah Air, Ones Berharap Bisa Lanjutkan Kuliah di Lebonan Usai Konflik Berakhir
Tribunnews.com/Danang Triatmojo
Sebanyak 20 warga negara Indonesia (WNI) plus 1 orang warga negara Lebanon –istri dari salah seorang warga Indonesia– yang masuk dalam tahap evakuasi gelombang ke-5 tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (7/10/2024) pagi. 


Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 20 warga negara Indonesia (WNI) plus 1 orang warga negara Lebanon–-istri dari salah seorang warga Indonesia–-tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (7/10/2024) pagi. 

Mereka adalah para WNI yang masuk dalam tahap evakuasi gelombang ke-5.

Baca juga: Hamas: Komandan Senior Al-Qassam, Saeed Ali Tewas akibat Serangan Israel di Lebanon Utara

Puluhan WNI ini terbang dengan maskapai Qatar Airways nomor penerbangan QR958 dari bandara di Yordania sejak Minggu (6/10/2024) pukul 18.00 WIB, dan tiba di tanah air, Bandara Soetta, pada Senin (7/10/2024) sekira pukul 07.40 WIB.

Masing-masing dari mereka mengalungkan name tag atau identitas, dengan tali merah dan kartu laminasi berlatar biru dengan gambar bendera Indonesia.

Sambil mendorong troli yang membawa koper-koper dan tas, para WNI yang dievakuasi ini disambut oleh perwakilan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dan sejumlah pemerintah daerah dari beberapa wilayah yang juga melakukan penjemputan terhadap warganya.

"Alhamdulillah kita sudah menyelesaikan proses pemulangan ke tahap keempat. Sebenarnya ini gelombang kelima tapi tiba terlebih dahulu dibanding gelombang keempat. Dengan jumlah ada 20 warga negara Indonesia plus 1 warga negara asing dari Lebanon yang merupakan istri dari WNI kita," kata Kepala Sub Direktorat Kawasan Timur Tengah Direktorat Perlindungan WNI Kemlu RI, Akhmad Baihaqie ditemui di gerbang ketibaan internasional Bandara Soetta.

Baca juga: Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyimpulkan AS Dorong Invasi Darat Israel ke Lebanon

BERITA REKOMENDASI

Baihaqie menerangkan para WNI yang tiba pagi ini berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Riau, Sumatra Utara dan Sumatra Barat. Mayoritas berasal dari Riau.

Para WNI ini mayoritas adalah mahasiswa yang menempuh pendidikan di Beirut, kemudian pekerja migran, maupun warga Indonesia yang sudah menikah dengan warga Lebanon dan menetap di Beirut.

Adapun dalam proses pemulangan WNI dari Lebanon ini, Kemlu berkoordinasi dengan Kementerian PMK, Kemendagri, Kemensos, dan otoritas bandara.

Asap mengepul dari puing-puing bangunan yang hancur setelah serangan Israel di lingkungan Mreijeh di pinggiran selatan Beirut pada 4 Oktober 2024. - Seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan Israel telah melakukan 11 serangan berturut-turut terhadap benteng kelompok itu di Beirut selatan pada akhir 3 Oktober, dalam salah satu serangan paling kejam sejak Israel mengintensifkan kampanye pembomannya minggu lalu. (Photo by AFP)
Asap mengepul dari puing-puing bangunan yang hancur setelah serangan Israel di lingkungan Mreijeh di pinggiran selatan Beirut pada 4 Oktober 2024. - Seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan Israel telah melakukan 11 serangan berturut-turut terhadap benteng kelompok itu di Beirut selatan pada akhir 3 Oktober, dalam salah satu serangan paling kejam sejak Israel mengintensifkan kampanye pembomannya minggu lalu. (Photo by AFP) (AFP/-)

"Sehingga berjalan dengan lancar dan nanti seluruh evakuasi ini akan langsung diproses dengan badan hukum dari masing-masing daerah," katanya.

Ones (22) jadi salah satu WNI yang ikut rombongan evakuasi gelombang kelima ini. 

Ia bersyukur proses evakuasi berjalan lancar. 

Namun tak dipungkiri fisiknya cukup lelah karena lamanya proses administrasi di pihak keimigrasian negara yang disinggahi, ditambah lelah perjalanan pulang ke tanah air.

"Perjalanan ke sini alhamdulillah lancar, tapi lumayan capek," kata Ones. 

Ones berkuliah jurusan Syariah, di Universitas Global atau Global University, Beirut, Lebanon

Ia berangkat pendidikan sejak 9 bulan lalu dan belum pernah kembali ke tanah air lagi sebelumnya.

Ia bercerita, pihak kampus sudah menyetop kegiatan kuliah sejak Jumat (27/9/2024) dan mahasiswa hanya belajar di asrama, di luar kota Beirut. 

Kemudian pada Minggu (29/9/2024) ia mendapat informasi akan ada evakuasi yang difasilitasi pemerintah Indonesia.

Ones ikut merasakan suara-suara ledakan akibat konflik antara Israel dan Hizbullah. 

Usai mendapat kabar evakuasi itu, dirinya bersama teman Indonesia lainnya langsung mengikutinya.

"Tinggal di Beirut tapi bukan di kotanya, tapi suara ledakan masih terdengar," kata dia.

Dia pun berharap masih bisa meneruskan pendidikannya di Global University usai konflik Israel-Hizbullah berakhir.

"Nanti Insyaallah dilanjutkan setelah situasi membaik," ucap Ones.

Diketahui saat ini situasi memanas terjadi antara Israel dan Lebanon

Kedua negara saling berbalas serangan. 

Rentetan serangan udara dilancarkan Israel menargetkan ratusan kelompok Hizbullah di wilayah Lebanon

Militer Israel mengklaim telah menyerang lebih dari 1.300 lokasi yang digunakan oleh kelompok bersenjata Hizbullah yang didukung Iran. 

Lebanon membalas dengan melancarkan rentetan roket. 

Akibat konflik ini, per Selasa (24/9/2024) otoritas Lebanon mencatat jumlah korban tewas akibat bombardir Israel sebanyak 558 orang, termasuk 50 anak-anak.

Saat ini sekolah dan universitas di sebagian Lebanon ditutup sementara. 

Pemerintah Lebanon juga telah menyiapkan tempat penampungan bagi orang-orang yang mengungsi dari wilayah selatan.

Beberapa serangan menghantam kawasan permukiman di kota-kota di Selatan dan Lembah Bekaa di Timur. 

Satu serangan menghantam kawasan hutan sejauh Byblos di Lebanon Tengah, lebih dari 129 km (80 mil) dari perbatasan dan Utara Beirut.

Militer Israel memperingatkan warga di Lebanon untuk menjauh dari tempat-tempat yang digunakan oleh Hizbullah.

Pemerintah Israel juga mengklaim fokus mereka akan dialihkan ke pertempuran dengan Hizbullah dalam upaya untuk memungkinkan sekitar 60.000 warga Israel yang dievakuasi dari daerah perbatasan untuk kembali ke rumah.

Sebagai informasi, selama hampir setahun, Hizbullah terlibat dalam baku tembak hampir setiap hari dengan pasukan Israel di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas