Riset, Seni Budaya dan Olahraga jadi Fokus Pembangunan Talenta Indonesia
Dipaparkannya, MTN 2024-2045 bertujuan untuk memperbaiki ekosistem talenta nasional sehingga aliran pembinaan dan pengembangan dari pra-bibit, bibit
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bidang riset dan inovasi, seni budaya, dan olahraga menjadi fokus pembangunan talenta menuju Indonesia Emas 2045.
Ini sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJN) 2025-2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025-2029.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas), Amich Alhumami, pada Peluncuran Desain Besar Manajemen Talenta Nasional (MTN), Rabu (9/10/2024).
"Mengapa tiga bidang ini? Karena kekayaan dan potensi yang sangat luar biasa, dan kita ingin memaksimalkan dengan menghimpun akan memberi jalan potensi-potensi para talenta kita,” ujar Amich, dikutip Rabu (9/10/2024).
Amich mengatakan, terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 108 Tahun 2024 tentang Desain Besar Manajemen Talenta Nasional pada 30 September 2024, diharapkan menjadi lompatan pembangunan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
Baca juga: Menkominfo: Transformasi Menuju Kedaulatan Digital Harus Melalui Penguatan SDM dan Regulasi
Kebijakan ini mendorong pengembangan talenta sejak dini dengan lima program terobosan.
Kelima program itu yakni talent pool, kolaborasi multipihak, facility hub, sinergi pendanaan, dan apresiasi talenta yaitu insentif bagi talenta berprestasi.
Strategi ini memastikan talenta Indonesia dapat bersaing di tingkat global.
“Ini menekankan pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan dan inovasi, pembudayaan prestasi olahraga, dan kemajuan kebudayaan. Untuk itulah kita menyusun arah pengembangan manajemen talenta ke depan seperti apa,” jelasnya.
Dijelaskannya, Perpres Nomor 108 Tahun 2024 memiliki tiga tujuan besar.
Pertama, mempersiapkan SDM Indonesia yang bertalenta, berdaya saing, dan terekognisi di tingkat global pada bidang tertentu.
Kedua, menjamin upaya pembibitan, pengembangan, dan penguatan talenta nasional secara holistik, terintegrasi, serta berkelanjutan. Dan Ketiga, mengorkestrasi intervensi K/L/D, dan pemangku kepentingan dalam pembibitan, pengembangan, dan penguatan talenta.
"Manajemen Talenta Nasional adalah program pemerintah dalam menjawab tantangan global talent war. Indonesia perlu memetik keemasan talentanya saat ini,” ujar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko selaku Wakil Gugus Tugas MTN.
Baca juga: Ketimpangan Kepemilikan Aset Membahayakan Indonesia, Kelas Menengah Menyusut
Dipaparkannya, MTN 2024-2045 bertujuan untuk memperbaiki ekosistem talenta nasional sehingga aliran pembinaan dan pengembangan dari pra-bibit, bibit talenta menjadi talenta potensial dan talenta unggul dapat dikelola dengan baik.
Untuk mendukung pengelolaan talenta secara lebih presisi ini pun dibantu dengan Sistem Basis Data Terpadu MTN.
Dalam Peluncuran Desain Besar MTN turut hadir Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko; Sekretaris Kemenpora, Gunawan Suswantoro; dan Staf Ahli Manajemen Talenta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemenristekdikti), Tatang Muttaqin.
Pada sesi talkshow hadir pula Greysia Polii dari Komite Eksekutif NOCI, Yosea Kurnianto dari Tanoto Foundation, dan Khozy Rizal Putra selaku sutradara film internasional yang membahas pentingnya kebijakan afirmasi untuk menciptakan ekosistem pembinaan komprehensif dan terpadu.
MTN 2024-2045 akan dilakukan melalui lima tahapan.
Pertama, tahap peletakan fondasi pada awal pelaksanaan 2024. Kedua,tahap penguatan pelaksanaan 2025–2029. Ketiga tahap pemantapan menuju target akhir 2030-2034. Keempat, tahap keberlanjutan 2035-2039. Dan kelima tahap talenta unggul berprestasi nasional 2040-2045 yang dihararpkan dapat menciptakan lebih banyak talenta berdaya saing global.