Gibran Klaim Sudah Dapat Bocoran Soal Susunan Kabinet Saat Prabowo-Jokowi Bertemu di Solo
Wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka merespons soal pemanggilan sejumlah orang yang akan duduk menjadi menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran.
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka merespons soal pemanggilan sejumlah orang yang akan duduk menjadi menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran.
Prabowo diketahui memanggil puluhan orang ke rumahnya, Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).
Mereka yang dipanggil, diminta Prabowo untuk duduk di kabinet.
Menykapi hal tersebut, Gibran mengaku sudah mendapat bocoran susunan kabinet saat pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih Prabowo Subianto pada Minggu (13/10/2024) lalu.
"Saya sudah mendapatkan ya sedikit bocoran waktu kemarin makan siang dan sekali lagi kita hormati pilihan dari pak presiden terpilih," ujar Gibran di kawasan Menteng, Jakara Pusat, Senin (14/10/2024).
Namun, Gibran menyerahkan sepenuhnya soal susunan kabinet kepada Prabowo selaku pemegang hak prerogatif.
Baca juga: Bocoran Kursi Menteri di Kabinet Prabowo, Bahlil: Tidak Jauh-jauh dari yang Sudah Saya Lakukan
"Kalau susunan menteri dan lain-lain sekali lagi saya serahkan ke pak presiden terpilih," kata dia.
Dia pun meminta publik untuk menunggu pengumuman resmi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dua kali dengan presiden terpilih Prabowo Subianto jelang pelantikan pada Minggu, 20 Oktober 2024 mendatang.
Pertama, Jokowi bertemu Prabowo di Restoran Hutan Kota Plataran, Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (8/10/2024).
Baca juga: 2 Sosok Blak-blakan soal Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran: Yusril Ihza Mahendra & Abdul Muti
Sementara itu, pertemuan kedua berlangsung di kediaman Jokowi di Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Minggu (13/10/2024).
Adapun pertemuan di Solo berlangsung selama 1,5 jam, mulai pukul 14.15 hingga 15.44 WIB.
Jokowi dan Prabowo melakukan pertemuan tertutup tanpa melibatkan kader partai.