Profil Komjen Agus Andrianto, Wakapolri Dipanggil Prabowo Jadi Kandidat Calon Menteri
Berikut ini profil Wakapolri Komjen Agus Andrianto yang dipanggil Prabowo sebagai kandidat calon menteri.
Penulis: Nurkhasanah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Agus Andrianto turut dipanggil oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto ke kediamannya di Jl. Kertanegara, Jakarta Selatan pada Senin (14/10/2024) hari ini.
Seusai bertemu Prabowo, Komjen Agus Andrianto mengatakan presiden terpilih itu banyak menyampaikan hal-hal terkait kebijakan arah pembangunan untuk lima tahun ke depan.
Prabowo juga mempertanyakan kesiapan Komjen Agus Andrianto untuk membantu bertugas dalam pemerintahan mendatang.
Kepada Prabowo, Komjen Agus Andrianto mengaku siap mengabdikan dirinya kepada bangsa Indonesia.
"Bapak Presiden banyak menyampaikan hal-hal tentang kebijakan beliau terkait dengan arah pembangunan 5 tahun ke depan."
"Beliau tadi menyampaikan tadi kepada saya apakah kalau ditugaskan membantu beliau siap?."
"Tentunya sebagai prajurit Bhayangkara tentunya saya siap untuk mengabdikan diri kepada bangsa Indonesia dan menerima bimbingan Bapak Presiden," ungkap Komjen Agus Andrianto, dikutip dari YouTube KOMPASTV, Senin (14/10/2024).
Meski begitu, Agus enggan membeberkan detail tugasnya di kabinet Prabowo-Gibran mendatang.
Ia hanya mengatakan tugasnya di kabinet baru kelak masih berkaitan dengan jabatannya kini sebagai Wakapolri.
"Wah, jangan ya. Ya paling tidak ada kaitan sama itu (latar belakang Polri), tapi jangan dipancing-pancing."
Lantas, siapakah sosok Komjen Agus Andrianto? Simak ulasannya di bawah ini.
Baca juga: Bocoran Nomenklatur Kementerian Kabinet Prabowo Hingga Sosok yang Menjabat Sebagai Menteri
Profil Komjen Agus Andrianto
Mengutip TribunnewsWiki.com, Komjen Pol Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H. merupakan seorang perwira tinggi Polri.
Agus Andrianto lahir di Blora, Jawa Tengah, pada 16 Februari 1967.
Ia merupakan lulusan dari AKABRI yang lulus pada tahun 1989.