Cerita Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar Dipanggil Prabowo Usai Buka Puasa: Sangat Surprise
Pertemuannya dengan Prabowo pun tak berlangsung lama. Sekira pukul 19.41 WIB, Nasaruddin pun keluar dari rumah Prabowo.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar menjadi salah satu orang yang mendatangi kediaman presiden terpilih, Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Sslatan saat isu pemilihan untuk sosok menteri mencuat, Senin (14/10/2024).
Dia datang sekira pukul 18.45 WIB dengan mengenakan baju batik berwarna kuning dan kopiah hitam di kepalanya.
Pertemuannya dengan Prabowo pun tak berlangsung lama. Sekira pukul 19.41 WIB, Nasaruddin pun keluar dari rumah Prabowo.
Baca juga: 21 Perwakilan Negara Sahabat Akan Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran
Dia mengaku sangat kaget ketika dipanggil Prabowo. Tak terbayang dalam benaknya jika dirinya diminta bantuan dalam masa pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.
"Saya betul betul sangat surprise ya, saya gak nyangka dan saya kaget, saya gak pernah membayangkan. Saya baru pulang juga dari MoU dengan Al-Azhar Mesir kemarin baru pulang," kata Nasaruddin kepada wartawan.
"Tiba-tiba saya dapat undangan dari presiden terpilih pak Prabowo, saya diminta untuk membantu beliau di periode yang akan datang," sambungnya.
Nasaruddin mengatakan sebelum dihubungi oleh ajudan Prabowo, saat itu dia tengah menyantap sajian berbuka puasa.
"Jam tadi abis buka puasa ya, jam 6 saya sedang buka puasa 'pak bisa dipanggil bapak'," ucapnya.
Baca juga: Dipanggil Prabowo Subianto, Politikus Golkar Meutya Hafid Ngaku Dapat Tugas Berat
Lebih lanjut, Nasaruddin Umar siap jika memang akhirnya diminta untuk menjadi menteri kabinet Prabowo-Gibran.
"Tapi kok kenapa saya ikut panggil, gak pernah nyangka gak pernah membayangkan. Kita hanya bekerja profesional di bidang saya di Istiqlal dan di perguruan tinggi sebagai dosen dan menghadiri pertemuan pertemuan keagamaan internasional," tuturnya.