Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Amran Sulaiman Bakal Jadi Menteri Pertanian Lagi, Diminta Prabowo agar Swasembada Pangan

Amran mengungkapkan, presiden terpilih Prabowo menargetkan dapat mewujudkan swasembada di era Pemerintahannya.

Editor: Erik S
zoom-in Amran Sulaiman Bakal Jadi Menteri Pertanian Lagi, Diminta Prabowo agar Swasembada Pangan
Tribunnews/Ismoyo
Andi Amran Sulaiman saat ditemui di kediaman Prabowo Subianto di Bojong Koneng, Kabupaten Bogor, Rabu (16/10/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Andi Amran Sulaiman digadang-gadang bakal kembali menjabat sebagai menteri pertanian (Mentan) lagi.

Hal ini hampir dipastikan, setelah dirinya kembali dipanggil Prabowo Subianto dalam agenda pembekalan kepada para calon Menteri di kediamannya di Bojong Koneng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024).

Sebagai informasi, Amran Sulaiman saat ini tengah menjabat sebagai menteri pertanian di era Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Budi Arie Tegaskan Budi Gunawan Hadiri Pembekalan Calon Menteri Prabowo Subianto

Saat ditemui usai agenda pembekalan, Amran mengaku bahwa para menteri, utamanya dirinya, agar dapat memperkuat kedaulatan pangan di dalam negeri.

Amran mengungkapkan, Presiden terpilih Prabowo menargetkan dapat mewujudkan swasembada di era Pemerintahannya.

"Pangan, Bapak Presiden terpilih minta agar segera kita capai swasembada pangan," ucap Amran singkat.

BERITA REKOMENDASI

Diketahui, Amran bersama Kementerian Pertanian telah menyusun roadmap untuk mewujudkan swasembada pangan.

Kementerian Pertanian (Kementan) meyakini Indonesia mampu mewujudkan swasembada pangan, khususnya komoditas beras dalam beberapa tahun ke depan.

Tak hanya swasembada, Indonesia diyakini mampu menjadi negara eksportir beras.

Hal ini pernah diungkapkan Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Marginal, Anny Mulyani dalam acara Focus Group Discussion bertema Perluasan Lahan Sawah Sebagai Kunci Menuju Kedaulatan Pangan, yang berlangsung secara daring, Senin (7/10/2024).

Anny mengungkapkan, hal ini sudah tersusun dalam roadmap alias peta jalan yang dibentuk oleh Pemerintah, dalam hal ini Kementan.

Adapun program-program tersebut meliputi seperti pompanisasi, optimalisasi lahan rawa, hingga cetak sawah.

Baca juga: Reaksi Tak Terduga Jusuf Kalla soal Para Calon Menteri Pilihan Prabowo

Untuk tahun 2025, ditargetkan produksi beras dapat bertambah hingga 2,5 juta ton, apabila program tersebut berjalan dengan baik.

"Pada tahun 2025 program yang dijalankan pompanisasi 1 juta hektare lahan, optimasi lahan rawa atau oplah sebesar 1 juta hektar, cetak sawah 1 juta hektar, perbaikan irigasi 1 juta hektar, sinkronisasi waduk baru 200 ribu hektar, dan mengurangi impor," jelas Anny dalam paparannya.

Kemudian, selanjutnya pada tahun 2026, melakukan cetak sawah 1 juta hektar, perbaikan irigasi 1 juta hektar, sinkronisasi waduk baru 200 ribu hektar, dan menghentikan impor beras.

Adapun pada 2026, ditargetkan produksi beras mampu bertambah hingga 5 juta ton.

Pada 2027, program yang dijalankan yakni cetak sawah 1 juta hektar, dan perbaikan irigasi di 1 juta hektar. Diharapkan pada tahun 2027 produksi meningkat 10 juta ton.

Baca juga: Natalius Pigai, Calon Menteri Prabowo yang Menyetir Mobil Sendiri ke Hambalang: Saya Tak Punya Sopir

Kemudian di tahun selanjutnya 2028, Pemerintah kembali mencanangkan cetak sawah 1 juta hektar. Di tahun ini produksi bakal meningkat 10 juta ton. Bahkan Indonesia sudah mulai melakukan kegiatan ekspor.

Dan pada 2029, program yang dijalankan seperti cetak sawah 1 juta hektar, ekspor beras, dan bantuan beras untuk kemanusiaan.

Adapun pada tahun 2029, produksi beras dicanangkan dapat meningkat hingga 12,5 juta ton.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas